Pemda Diminta Bersiap Tangkap Peluang Relokasi Pabrik AS dan Jepang
Selasa, 19 Mei 2020 - 19:39 WIB
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bakal segera menangkap peluang dalam menghadapi skema new normal yang saat ini tengah disusun oleh pemerintah.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pemerintah daerah (Pemda) juga diminta bergegas menyiapkan diri untuk menjawab tantangan dan menangkap peluang dari rencana relokasi pabrik Amerika Serikat (AS) dan Jepang dari China.
"Kita tentu juga mendengar bahwa negara-negara tetangga seperti India, Malaysia, Vietnam turut mempersiapkan diri. Kita juga harus siap dalam memulihkan sektor industri," kata Agus di Jakarta, Selasa (19/5/2020).
Dia menilai AS dan Jepang akan melihat kompetensi dari setiap negara yang akan dijadikan tujuan relokasi. Untuk itu, pemerintah pusat dalam hal ini meminta setiap Pemda turut mampu menangkap peluang agar tidak ketinggalan kereta.
"Karena dua negara itu terbukti memiliki kemampuan manufaktur yang besar. Alhasil, adanya kebijakan insentif dari pemerintah setempat bagi pabrikan yang mau mengangkat kakinya dari China menjadi hal sangat penting ke depannya," katanya.
Dia menambahkan, pemerintah pusat sudah menyusun berbagai upaya untuk membantu proses relokasi pabrik ke depan. Adapun salah satu yang akan dilakukan yakni lobi baik pada pemerintah AS dan Jepang serta langsung pada perusahaan-perusahaan yang akan melakukan relokasi.
"Karena ini kami anggap penting maka kami juga akan langsung lakukan lobi baik pada pemerintah termasuk perusahaannya supaya masuk ke Indonesia," pungkasnya.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pemerintah daerah (Pemda) juga diminta bergegas menyiapkan diri untuk menjawab tantangan dan menangkap peluang dari rencana relokasi pabrik Amerika Serikat (AS) dan Jepang dari China.
"Kita tentu juga mendengar bahwa negara-negara tetangga seperti India, Malaysia, Vietnam turut mempersiapkan diri. Kita juga harus siap dalam memulihkan sektor industri," kata Agus di Jakarta, Selasa (19/5/2020).
Dia menilai AS dan Jepang akan melihat kompetensi dari setiap negara yang akan dijadikan tujuan relokasi. Untuk itu, pemerintah pusat dalam hal ini meminta setiap Pemda turut mampu menangkap peluang agar tidak ketinggalan kereta.
"Karena dua negara itu terbukti memiliki kemampuan manufaktur yang besar. Alhasil, adanya kebijakan insentif dari pemerintah setempat bagi pabrikan yang mau mengangkat kakinya dari China menjadi hal sangat penting ke depannya," katanya.
Dia menambahkan, pemerintah pusat sudah menyusun berbagai upaya untuk membantu proses relokasi pabrik ke depan. Adapun salah satu yang akan dilakukan yakni lobi baik pada pemerintah AS dan Jepang serta langsung pada perusahaan-perusahaan yang akan melakukan relokasi.
"Karena ini kami anggap penting maka kami juga akan langsung lakukan lobi baik pada pemerintah termasuk perusahaannya supaya masuk ke Indonesia," pungkasnya.
(ind)
tulis komentar anda