Bun, Biogas Bisa Bikin Hemat Pengeluaran Rumah Tangga Lho!
Selasa, 23 Maret 2021 - 20:43 WIB
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong pengembangan biogas untuk sektor rumah tangga. Program ini mendorong akses energi bersih yang terjangkau, serta mengurangi pengeluaran rumah tangga untuk pembelian bahan bakar.
Selain itu, hasil sampingan biogas dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk meningkatkan hasil pertanian maupun sebagai peluang usaha kecil dan menengah. ( Baca juga:Pembangunan Smelter Freeport Baru 6%, DPR: Akal-akalan Saja! )
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Dadan Kusdiana mengatakan, pengintegrasian program pengembangan biogas dengan sektor produktif yang lain merupakan cara yang efektif dan efisien dalam meningkatkan perekonomian masyarakat, terlebih pada masa pandemi.
"Keterlibatan masyarakat yang cukup dominan dalam program ini dapat sejalan dengan Strategi Kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional pasca-pandemi Covid-19," ujarnya dalam peringatan satu dekade Program Biogas Rumah (BIRU), Selasa (23/3/2021).
Dari sisi pembukaan lapangan pekerjaan, Program BIRU yang diinisiasi Kementerian ESDM dan Hivos telah membangun kapasitas 1.444 UKM Mitra Konstruksi (Construction Partner Organization) yang terlatih. Dengan moto "Olah Limbah Jadi Berkah", Program BIRU telah menerapkan prinsip ekonomi sirkular yang menekankan pada (desain) pengolahan sampah, mempertahankan nilai ekonomi selama mungkin, dan memaksimalkan yang dapat terbarukan.
"Dengan demikian, sektor biogas diprediksi dapat berkontribusi pada pengurangan limbah dan emisi karbonnya, menyediakan energi bersih skala kecil, dan membuka lapangan kerja (hijau) bagi usaha kecil, dan menengah (UKM)," jelas Dadan. ( Baca juga:Bandel, 38 Tempat Usaha di Medan Ditindak Polda Sumut )
Skema pembiayaan campuran (blended finance) diterapkan dengan tujuan untuk meringankan biaya investasi bagi pengguna biogas. Saat ini Program BIRU telah bermitra dengan 34 koperasi dan credit union (CU) yang telah menyalurkan pembiayaan biogas kepada masyarakat di tingkat tapak. Hingga akhir tahun 2019, secara kumulatif Program BIRU telah menurunkan emisi sebesar 370.000 ton CO2e.
Pada akhir bulan Maret 2021 akan dilakukan serah terima Program BIRU sepenuhnya dari Hivos ke Yayasan Rumah Energi sehingga tangung jawab penuh pengelolaan program akan dilakukan oleh YRE.
Koordinasi pelaksanaan Program BIRU tetap dilakukan dengan Direktorat Jenderal EBTKE terkait rencana kerja Program BIRU, sinkronisasi data capaian pengembangan biogas dengan kementerian/lembaga lainnya yang merupakan target pada RPJMN 2020-2024, penyusunan roadmap biogas dan diskusi mengenai kelanjutan program salah satunya terkait pembiayaan melalui dana alokasi khusus untuk implementasi Program BIRU.
Selain itu, hasil sampingan biogas dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk meningkatkan hasil pertanian maupun sebagai peluang usaha kecil dan menengah. ( Baca juga:Pembangunan Smelter Freeport Baru 6%, DPR: Akal-akalan Saja! )
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Dadan Kusdiana mengatakan, pengintegrasian program pengembangan biogas dengan sektor produktif yang lain merupakan cara yang efektif dan efisien dalam meningkatkan perekonomian masyarakat, terlebih pada masa pandemi.
"Keterlibatan masyarakat yang cukup dominan dalam program ini dapat sejalan dengan Strategi Kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional pasca-pandemi Covid-19," ujarnya dalam peringatan satu dekade Program Biogas Rumah (BIRU), Selasa (23/3/2021).
Dari sisi pembukaan lapangan pekerjaan, Program BIRU yang diinisiasi Kementerian ESDM dan Hivos telah membangun kapasitas 1.444 UKM Mitra Konstruksi (Construction Partner Organization) yang terlatih. Dengan moto "Olah Limbah Jadi Berkah", Program BIRU telah menerapkan prinsip ekonomi sirkular yang menekankan pada (desain) pengolahan sampah, mempertahankan nilai ekonomi selama mungkin, dan memaksimalkan yang dapat terbarukan.
"Dengan demikian, sektor biogas diprediksi dapat berkontribusi pada pengurangan limbah dan emisi karbonnya, menyediakan energi bersih skala kecil, dan membuka lapangan kerja (hijau) bagi usaha kecil, dan menengah (UKM)," jelas Dadan. ( Baca juga:Bandel, 38 Tempat Usaha di Medan Ditindak Polda Sumut )
Skema pembiayaan campuran (blended finance) diterapkan dengan tujuan untuk meringankan biaya investasi bagi pengguna biogas. Saat ini Program BIRU telah bermitra dengan 34 koperasi dan credit union (CU) yang telah menyalurkan pembiayaan biogas kepada masyarakat di tingkat tapak. Hingga akhir tahun 2019, secara kumulatif Program BIRU telah menurunkan emisi sebesar 370.000 ton CO2e.
Pada akhir bulan Maret 2021 akan dilakukan serah terima Program BIRU sepenuhnya dari Hivos ke Yayasan Rumah Energi sehingga tangung jawab penuh pengelolaan program akan dilakukan oleh YRE.
Koordinasi pelaksanaan Program BIRU tetap dilakukan dengan Direktorat Jenderal EBTKE terkait rencana kerja Program BIRU, sinkronisasi data capaian pengembangan biogas dengan kementerian/lembaga lainnya yang merupakan target pada RPJMN 2020-2024, penyusunan roadmap biogas dan diskusi mengenai kelanjutan program salah satunya terkait pembiayaan melalui dana alokasi khusus untuk implementasi Program BIRU.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda