Wamenparekraf Yakin Inovasi Digital Dukung Pulihnya Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Senin, 29 Maret 2021 - 18:02 WIB
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo. Foto/Dok. MNC Media
JAKARTA - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo , melakukan kunjungan kerja ke Bali. Angela menghadiri acara Bali Investment Forum yang bertajuk "Rethinking and Reinventing Bali Post COVID-19", di Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort, Jumat (26/3) lalu.

Dalam forum yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Wamenparekraf menyampaikan bahwa industri pariwisata dan ekonomi kreatif mengalami perubahan yang cukup signifikan. Terlebih lagi dengan adanya transformasi digital yang berkembang sangat pesat. Baca Juga: Wamenparekraf Dukung Penggunaan GeNose untuk Pulihkan Pariwisata

Hal tersebut juga didukung dengan demografi penduduk Indonesia pada 2020, yang didominasi oleh kaum milenial dan generasi Z sebanyak 53% atau sekitar 90 juta orang. Dua generasi ini menjadi bagian penting dari perkembangan ekosistem digital di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.



“Data tersebut menunjukkan bahwa Indonesia memiliki demografi yang tepat untuk pertumbuhan ekonomi digital. Harapan saya semakin banyak pelaku usaha yang dapat memanfaatkan peluang baik ini untuk membantu meningkatkan perkembangan sektor pariwisata dan pertumbuhan ekonomi kreatif tanah air,” ujar Wamenparekraf.

Turut mendampingi Wamenparekraf, Deputi Bidang Industri Dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf Fadjar Hutomo dan Deputi Bidang Ekonomi Digital Dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Neil El Himam.

Wamenparekraf menjelaskan tren industri pariwisata saat ini juga mengalami perubahan pada perilaku wisatawan, yang lebih mengedepankan higienitas, low touch experience, dan less crowd destination preference.

Oleh karena itu, Kemenparekraf/Baparekraf telah menyiapkan pengalaman baru dalam berwisata dengan tetap memperhatikan keamanan dan kenyamanan wisatawan, serta keselamatan para pekerja pariwisata. Mulai dari pemesanan via online, pembayaran non tunai atau cashless, hingga augmented reality, dan virtual reality.

“Kami juga berkolaborasi dengan Kominfo dalam membangun Jaringan Pariwisata Hub atau yang disebut dengan JP Hub. Tujuannya adalah untuk menghubungkan industri pariwisata secara nasional dalam platform digital. Sehingga, dapat meningkatkan konektivitas antara b to b dan b to c,” katanya.

Untuk sektor ekonomi kreatif sendiri banyak dihadirkan oleh pelaku UMKM atau artisan lokal. Dengan produk dan jasa yang sangat beragam serta memiliki ciri khas atau keunikan tersendiri di tiap daerah. “Inilah yang sebenarnya menjadi kekuatan industri ekonomi kreatif kita, karena pesona dan pengaruh budaya lokal yang begitu besar terhadap produk yang dihasilkan,” kata Angela.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More