Kunjungi Food Estate, Luhut: Kita Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Rabu, 07 April 2021 - 21:17 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke Food Estate di Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah. Kunker tersebut dilakukan untuk melihat progres pengembangan Food Estate Kalteng sebagai salah satu daerah percontohan kawasan Lumbung Pangan di Indonesia.
"Kawasan Food Estate Kalimantan Tengah yang berfokus di wilayah eks Pengembangan Lahan Gambut (PLG) selain untuk mendukung ketahanan pangan nasional, juga yang utama untuk meningkatkan ekonomi masyarakat," ujar dia, Rabu (7/4/2021).
Baca Juga: Cegah Banjir Impor, Luhut Ajak Masyarakat Lakukan Aksi Bela Negara
Menurutnya, Lahan gambut yang dimanfaatkan dan terkelola dengan baik diharapkan dapat mengurangi resiko bencana kebakaran hutan dan lahan, juga mengurangi emisi karbon (gas rumah kaca) dari lahan gambut. "Untuk kondisi spesial ini, saya bisa sebut sebagai food estate multi-benefit," ungkap dia.
Kawasan Food Estate seluas 10.000 Ha di Kabupaten Pulang Pisau dan 20.000 Ha di Kabupaten Kapuas kini telah hampir seluruhnya diolah dan ditanami berbagai varietas padi. Berbagai Kementerian dan Lembaga (K/L) terkait bahu membahu terus membangun kawasan ini. Menko Luhut juga mengunjungi bengkel alat dan mesin (Alsin) milik Kementerian Pertanian. Bengkel Alsin ini dianggap masih perlu untuk ditingkatkan dari aspek peralatan dan perlengkapan. "Kalau bisa TKDN Alsintan ini terus dioptimalkan. Upaya ini akan memberikan akses bagi petani mendapatkan alat yang lebih murah dan mudah mengoperasikannya," ungkap dia.
Menko Luhut juga menegaskan Aspek sains dan teknologi berperan penting dalam pengembangan Food Estate. Harus terjalin kerjasama yang kuat antara universitas di Kalimantan Tengah yang memahami kondisi dan kearifan lokal dengan universitas di luar negeri yang berpengalaman dalam pengembangan kawasan Food Estate. Implementasi teknologi informasi dan komunikasi berperan sangat vital mulai dari komponen pra produksi, produksi, maupun pasca produksi termasuk prediksi panen dengan mengunakan satelit penginderaan jauh.
"Kawasan Food Estate Kalimantan Tengah yang berfokus di wilayah eks Pengembangan Lahan Gambut (PLG) selain untuk mendukung ketahanan pangan nasional, juga yang utama untuk meningkatkan ekonomi masyarakat," ujar dia, Rabu (7/4/2021).
Baca Juga: Cegah Banjir Impor, Luhut Ajak Masyarakat Lakukan Aksi Bela Negara
Menurutnya, Lahan gambut yang dimanfaatkan dan terkelola dengan baik diharapkan dapat mengurangi resiko bencana kebakaran hutan dan lahan, juga mengurangi emisi karbon (gas rumah kaca) dari lahan gambut. "Untuk kondisi spesial ini, saya bisa sebut sebagai food estate multi-benefit," ungkap dia.
Kawasan Food Estate seluas 10.000 Ha di Kabupaten Pulang Pisau dan 20.000 Ha di Kabupaten Kapuas kini telah hampir seluruhnya diolah dan ditanami berbagai varietas padi. Berbagai Kementerian dan Lembaga (K/L) terkait bahu membahu terus membangun kawasan ini. Menko Luhut juga mengunjungi bengkel alat dan mesin (Alsin) milik Kementerian Pertanian. Bengkel Alsin ini dianggap masih perlu untuk ditingkatkan dari aspek peralatan dan perlengkapan. "Kalau bisa TKDN Alsintan ini terus dioptimalkan. Upaya ini akan memberikan akses bagi petani mendapatkan alat yang lebih murah dan mudah mengoperasikannya," ungkap dia.
Menko Luhut juga menegaskan Aspek sains dan teknologi berperan penting dalam pengembangan Food Estate. Harus terjalin kerjasama yang kuat antara universitas di Kalimantan Tengah yang memahami kondisi dan kearifan lokal dengan universitas di luar negeri yang berpengalaman dalam pengembangan kawasan Food Estate. Implementasi teknologi informasi dan komunikasi berperan sangat vital mulai dari komponen pra produksi, produksi, maupun pasca produksi termasuk prediksi panen dengan mengunakan satelit penginderaan jauh.
(nng)
tulis komentar anda