Geger Dianggap Salah Undang Ustad Kajian, Pejabat Pelni Dipecat
Jum'at, 09 April 2021 - 19:53 WIB
JAKARTA - Dua pejabat PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni dinonaktifkan oleh dewan direksi akibat geger di media sosial karena dianggap salah pilih ustad kajian ramadhan . Salah satu pejabat yang diberhentikan adalah Vice President perseroan.
Komisaris Independen Pelni Kristia Budiyarto alias Kang Dede menyebut, pemberhentian kedua pejabat disebabkan oleh persoalan administrasi. Di mana, kegiatan keagamaan yang heboh itu diselenggarakan tanpa sepengetahuan dan seizin dewan direksi.
"Permasalahan administrasi karena menggelar pengajian tanpa izin direksi. Jadi, mereka dinonaktifkan. komisaris hanya mengarahkan dan menyampaikan masukan saja, tapi tidak berwenang untuk memecat, yang punya wewenang itu direksi," ujar Kang Dede saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Jumat (9/4/2021).
Dari cuitan melalui akun sosial medianya (Twitter), pemberhentian pejabat Pelni menjadi peringatan bagi seluruh insan BUMN. Langkah itu dinilai untuk mengantisipasi pegawai BUMN yang terlibat dalam paham radikalisme.
"Ini pelajaran sekaligus warning (peringatan) kepada seluruh BUMN, jangan segan-segan mencopot ataupun memecat pegawainya yang terlibat radikalisme. Jangan beri ruang sedikit pun, berangus," tulis dia.
Saat dikonfirmasi, Kang Dede menegaskan, cuitan itu tidak saja diarahkan kepada pegawai atau pejabat Pelni, namun seluruh insan BUMN. Sementara dari pantauan, kajian yang beredar di sosial media mencatatkan pengajian dilaksanakan secara virtual. Sementara waktu pelaksanaan dilakukan pada Kamis kemarin. Adapun pembicara yang mengisi kegiatan tersebut diantaranya, Firanda Andirja yang akan membawakan topik Bekal Fiqih Puasa.
Kemudian Rizal Yuliar Putrananda yang akan membicarakan topik Cerdas Beramal di Bulan Ramadhan, Syafiq Riza Basalamah yang akan membawakan Agar Ramadhan Tahun Ini Lebih Berarti, dan Subhan Bawazier yang akan membawakan Ramadhan bukan untuk bersantai
Komisaris Independen Pelni Kristia Budiyarto alias Kang Dede menyebut, pemberhentian kedua pejabat disebabkan oleh persoalan administrasi. Di mana, kegiatan keagamaan yang heboh itu diselenggarakan tanpa sepengetahuan dan seizin dewan direksi.
"Permasalahan administrasi karena menggelar pengajian tanpa izin direksi. Jadi, mereka dinonaktifkan. komisaris hanya mengarahkan dan menyampaikan masukan saja, tapi tidak berwenang untuk memecat, yang punya wewenang itu direksi," ujar Kang Dede saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Jumat (9/4/2021).
Dari cuitan melalui akun sosial medianya (Twitter), pemberhentian pejabat Pelni menjadi peringatan bagi seluruh insan BUMN. Langkah itu dinilai untuk mengantisipasi pegawai BUMN yang terlibat dalam paham radikalisme.
"Ini pelajaran sekaligus warning (peringatan) kepada seluruh BUMN, jangan segan-segan mencopot ataupun memecat pegawainya yang terlibat radikalisme. Jangan beri ruang sedikit pun, berangus," tulis dia.
Saat dikonfirmasi, Kang Dede menegaskan, cuitan itu tidak saja diarahkan kepada pegawai atau pejabat Pelni, namun seluruh insan BUMN. Sementara dari pantauan, kajian yang beredar di sosial media mencatatkan pengajian dilaksanakan secara virtual. Sementara waktu pelaksanaan dilakukan pada Kamis kemarin. Adapun pembicara yang mengisi kegiatan tersebut diantaranya, Firanda Andirja yang akan membawakan topik Bekal Fiqih Puasa.
Kemudian Rizal Yuliar Putrananda yang akan membicarakan topik Cerdas Beramal di Bulan Ramadhan, Syafiq Riza Basalamah yang akan membawakan Agar Ramadhan Tahun Ini Lebih Berarti, dan Subhan Bawazier yang akan membawakan Ramadhan bukan untuk bersantai
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda