JNE Gratiskan Biaya Pengiriman Bantuan ke NTT
Jum'at, 09 April 2021 - 21:09 WIB
JAKARTA - Indonesia kembali mendapatkan ujian dengan berbagai bencana alam di beberapa wilayah di Indonesia, yang mengakibatkan kerusakan baik infrastruktur hingga menyebabkan korban jiwa. Saat ini bencana terjadi di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan jumlah korban meninggal 128 orang serta 8424 warga terpaksa mengungsi akibat cuaca ekstrem siklon Tropis
Seroja.
Peristiwa ini menggugah JNE untuk turut berkontribusi dalam memberikan bantuan, sesuai dengan kapabilitas yang dimiliki, melalui Program JNE Peduli Bencana NTT. Pada program ini JNE memberikan kemudahan pengiriman barang-barang bantuan untuk korban bencana NTT dengan mengratiskan biaya kirim.
Adapun ketentuan pengiriman bantuan tersebut, yaitu berat kiriman maksimal 10 kg per kiriman, maksimal 5 kiriman per pengirim, tidak berlaku untuk pengiriman makanan basah, mudah busuk, cairan dan pakaian. Pengiriman bantuan bencana alam ini dapat disalurkan melalui Posko Bencana Kantor Cabang Utama JNE Kupang (tidak dapat dikirim ke alamat pribadi). Program ini berlaku mulai 8-22 April 2021 di seluruh Kantor Cabang Utama JNE di Indonesia.
"Program JNE Peduli Bencana merupakan wujud komitmen JNE untuk terus berkontribusi dalam memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, sesuai dengan semangat Connecting Happiness yang menjadi tagline JNE. Harapannya melalui program ini dapat meringankan saudara-saudara kita yang saat ini menjadi korban bencana di NTT," kata VP of Marketing JNE Eri Palgunadi melalui keterangan resminya yang diterima SINDOnews, di Jakarta, Jumat (9/4/2021).
Sejak bencana melanda sebagain wilayah Nusa Tenggara Timur, JNE Kupang langsung bergerak untuk memberikan bantuan kepada masyarakat. Salah satunya adalah memberikan bantuan bagi lima tempat ibadah di berbagai wilayah terdampak. Diantaranya adalah Gereja Katedral Kristus Raja, Gereja GMIT Talitakumi, Gereja GMIT Galed, Masjid Nurul Hidayah, dan Masjid Al Muttaqien. Kelima tempat ibadah ini berada di daerah Kupang.
Sementara itu Ketua Perhimpunan Tionghoa (INTI) Jawa Tengah, Gouw Andy Siswanto menyampaikan apreasiasi kepada JNE atas kepeduliannya terhadap masyarakat yang terkena musibah. Pada Kamis 8/4 pihaknya mengirimkan bantuan berupa masker dan kebutuhan pokok bagi anggota INTI di Lembata Nusa Tenggara Timur. "Salah satu anggota kami bahkan rumahnya hancur
sehingga kami tergerak untuk turut meringankan beban sesame anggota INTI” ujar Andy.
Eri menambahkan bahwa bantuan akan terus berlanjut mengingat kondisi korban yang masih memprihatinkan di beberapa wilayah Provinsi NTT. "Jalinan yang baik, dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak dan lembaga-lembaga lainnya akan sangat membantu dalam penyaluran bantuan dengan cepat untuk para korban yang tekena dampak bencana alam saat ini," pungkasnya.
Seroja.
Peristiwa ini menggugah JNE untuk turut berkontribusi dalam memberikan bantuan, sesuai dengan kapabilitas yang dimiliki, melalui Program JNE Peduli Bencana NTT. Pada program ini JNE memberikan kemudahan pengiriman barang-barang bantuan untuk korban bencana NTT dengan mengratiskan biaya kirim.
Adapun ketentuan pengiriman bantuan tersebut, yaitu berat kiriman maksimal 10 kg per kiriman, maksimal 5 kiriman per pengirim, tidak berlaku untuk pengiriman makanan basah, mudah busuk, cairan dan pakaian. Pengiriman bantuan bencana alam ini dapat disalurkan melalui Posko Bencana Kantor Cabang Utama JNE Kupang (tidak dapat dikirim ke alamat pribadi). Program ini berlaku mulai 8-22 April 2021 di seluruh Kantor Cabang Utama JNE di Indonesia.
"Program JNE Peduli Bencana merupakan wujud komitmen JNE untuk terus berkontribusi dalam memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, sesuai dengan semangat Connecting Happiness yang menjadi tagline JNE. Harapannya melalui program ini dapat meringankan saudara-saudara kita yang saat ini menjadi korban bencana di NTT," kata VP of Marketing JNE Eri Palgunadi melalui keterangan resminya yang diterima SINDOnews, di Jakarta, Jumat (9/4/2021).
Sejak bencana melanda sebagain wilayah Nusa Tenggara Timur, JNE Kupang langsung bergerak untuk memberikan bantuan kepada masyarakat. Salah satunya adalah memberikan bantuan bagi lima tempat ibadah di berbagai wilayah terdampak. Diantaranya adalah Gereja Katedral Kristus Raja, Gereja GMIT Talitakumi, Gereja GMIT Galed, Masjid Nurul Hidayah, dan Masjid Al Muttaqien. Kelima tempat ibadah ini berada di daerah Kupang.
Sementara itu Ketua Perhimpunan Tionghoa (INTI) Jawa Tengah, Gouw Andy Siswanto menyampaikan apreasiasi kepada JNE atas kepeduliannya terhadap masyarakat yang terkena musibah. Pada Kamis 8/4 pihaknya mengirimkan bantuan berupa masker dan kebutuhan pokok bagi anggota INTI di Lembata Nusa Tenggara Timur. "Salah satu anggota kami bahkan rumahnya hancur
sehingga kami tergerak untuk turut meringankan beban sesame anggota INTI” ujar Andy.
Eri menambahkan bahwa bantuan akan terus berlanjut mengingat kondisi korban yang masih memprihatinkan di beberapa wilayah Provinsi NTT. "Jalinan yang baik, dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak dan lembaga-lembaga lainnya akan sangat membantu dalam penyaluran bantuan dengan cepat untuk para korban yang tekena dampak bencana alam saat ini," pungkasnya.
(nng)
tulis komentar anda