Indonesia Andalkan Industri 4.0 untuk Masuk Top 10 Ekonomi Global di 2030
Selasa, 13 April 2021 - 11:02 WIB
JAKARTA - Pemerintah yakin penerapan industri 4.0 akan dapat mewujudkan visi besar menjadikan Indonesia sebagai salah satu dari 10 negara dengan perekonomian terkuat dunia pada 2030. Penerapan industri 4.0 diyakini membuat produksi industri makin efisien dan berkualitas sehingga lebih berdaya saing secara global.
"Seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo pada pembukaan Hannover Messe 2021 Digital Edition, bahwa kemajuan industri 4.0 akan menjadikan Indonesia Top 10 ekonomi global di tahun 2030," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa (13/4/2021).
Menperin menjelaskan, Indonesia akan merevitalisasi sektor manufaktur nasional melalui pemanfaatan teknologi industri 4.0. "Artinya transformasi digital saat ini sangat penting, terlebih lagi dapat mendukung dan mempermudah aktivitas di tengah dampak pandemi, termasuk di sektor industri," tuturnya.
Hal ini diyakini akan memacu kinerja sektor industri untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional dan menyejahterakan masyarakat. "Jadi sesuai arahan Presiden, dengan industri 4.0 kita juga akan mewujudkan visi Indonesia Emas pada tahun 2045 nanti atau satu abad kemerdekaan Indonesia," tuturnya.
Di tahun 2025, industri ditargetkan mampu berkontribusi pada PDB nasional sebesar USD133 miliar. Sasaran ini akan di dukung dengan 185 juta penduduk yang telah memiliki akses internet, terbesar ke-4 di dunia. Selain itu, Indonesia merupakan pemain ekonomi digital dan industri 4.0 tercepat di Asia tenggara.
Indonesia yang memiliki sebanyak 2.193 startup, atau kelima terbesar di dunia, dengan lima unicorn dan satu decacorn menurutnya merupakan kekuatan dalam menuju industri 4.0 yang berbasis riset dan inovasi.
Hal itu selaras dengan tema utama yang diusung Hannover Messe 2021 Digital Edition, yakni "Industrial Transformation" dan tagline "Connect to Accelerate". Menperin optimistis, lewat Hannover Messe 2021 Digital Edition, akan terjadi transfer teknologi dan mendorong keterhubungan Indonesia dengan jejaring rantai suplai global. "Selain itu, juga membuka peluang besar untuk meningkatkan kerja sama dan investasi di sektor industri," pungkasnya.
"Seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo pada pembukaan Hannover Messe 2021 Digital Edition, bahwa kemajuan industri 4.0 akan menjadikan Indonesia Top 10 ekonomi global di tahun 2030," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa (13/4/2021).
Menperin menjelaskan, Indonesia akan merevitalisasi sektor manufaktur nasional melalui pemanfaatan teknologi industri 4.0. "Artinya transformasi digital saat ini sangat penting, terlebih lagi dapat mendukung dan mempermudah aktivitas di tengah dampak pandemi, termasuk di sektor industri," tuturnya.
Hal ini diyakini akan memacu kinerja sektor industri untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional dan menyejahterakan masyarakat. "Jadi sesuai arahan Presiden, dengan industri 4.0 kita juga akan mewujudkan visi Indonesia Emas pada tahun 2045 nanti atau satu abad kemerdekaan Indonesia," tuturnya.
Di tahun 2025, industri ditargetkan mampu berkontribusi pada PDB nasional sebesar USD133 miliar. Sasaran ini akan di dukung dengan 185 juta penduduk yang telah memiliki akses internet, terbesar ke-4 di dunia. Selain itu, Indonesia merupakan pemain ekonomi digital dan industri 4.0 tercepat di Asia tenggara.
Baca Juga
Indonesia yang memiliki sebanyak 2.193 startup, atau kelima terbesar di dunia, dengan lima unicorn dan satu decacorn menurutnya merupakan kekuatan dalam menuju industri 4.0 yang berbasis riset dan inovasi.
Hal itu selaras dengan tema utama yang diusung Hannover Messe 2021 Digital Edition, yakni "Industrial Transformation" dan tagline "Connect to Accelerate". Menperin optimistis, lewat Hannover Messe 2021 Digital Edition, akan terjadi transfer teknologi dan mendorong keterhubungan Indonesia dengan jejaring rantai suplai global. "Selain itu, juga membuka peluang besar untuk meningkatkan kerja sama dan investasi di sektor industri," pungkasnya.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda