Direksi Pelni Bantah Ada Pemecatan Pejabat Terkait Acara Pengajian
Rabu, 14 April 2021 - 21:43 WIB
JAKARTA - Dewan direksi PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni membantah adanya pemecatan dua pejabat perseroan akibat acara pengajian ramadan. Klarifikasi tersebut menyusul informasi jika adanya upaya nonaktifkan kedua petinggi perusahaan akibat permasalahan administrasi.
Satu dari kedua pejabat tersebut adalah Vice President. Sebelumnya, Komisaris Independen Pelni Kristia Budiyarto alias Kang Dede menyebut, pemberhentian kedua pejabat disebabkan oleh persoalan izin kegiatan. Di mana, pengajian keagamaan diselenggarakan tanpa sepengetahuan dewan direksi.
"Kami secara korporasi meminta maaf dengan keadaan yang ada, kejadian yang kemarin, kami klarifikasi bahwa terkait isu tentang pencopotan itu memang tidak ada," ujar Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni, Opik Taufik dalam konferensi pers, Rabu (14/4/2021).
Opik pun menjelaskan, manajemen telah meminta keterangan langsung dari pengurus yang melaksanakan kegiatan tersebut. Pada kesimpulannya, hal tersebut hanyalah persoalan perizinan saja.
"Jadi kami secara manajemen sudah melakukan peneguran kepada panitia dan tidak ada pencopotan sama sekali, jadi secara operasional dan kegiatan perusahaan tetap berjalan," tutur dia.
Pengajian yang sempat viral di media sosial itu memang diselenggarakan perusahaan pelat merah. Meski begitu, manajemen mengakui bahwa para pembicara atau penceramah yang diundang adalah mereka yang berasal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Bahkan, kegiatan keagamaan tersebut digelar sekali dalam sepekan, tepatnya pada Senin usai sholat Dzuhur.
Dari cuitan melalui akun sosial medianya (Twitter) sebelumnya, Kang Dede menyebut, pemberhentian pejabat Pelni menjadi peringatan bagi seluruh insan BUMN. Langkah itu dinilai untuk mengantisipasi pegawai BUMN yang terlibat dalam paham radikalisme.
Satu dari kedua pejabat tersebut adalah Vice President. Sebelumnya, Komisaris Independen Pelni Kristia Budiyarto alias Kang Dede menyebut, pemberhentian kedua pejabat disebabkan oleh persoalan izin kegiatan. Di mana, pengajian keagamaan diselenggarakan tanpa sepengetahuan dewan direksi.
"Kami secara korporasi meminta maaf dengan keadaan yang ada, kejadian yang kemarin, kami klarifikasi bahwa terkait isu tentang pencopotan itu memang tidak ada," ujar Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni, Opik Taufik dalam konferensi pers, Rabu (14/4/2021).
Baca Juga
Opik pun menjelaskan, manajemen telah meminta keterangan langsung dari pengurus yang melaksanakan kegiatan tersebut. Pada kesimpulannya, hal tersebut hanyalah persoalan perizinan saja.
"Jadi kami secara manajemen sudah melakukan peneguran kepada panitia dan tidak ada pencopotan sama sekali, jadi secara operasional dan kegiatan perusahaan tetap berjalan," tutur dia.
Pengajian yang sempat viral di media sosial itu memang diselenggarakan perusahaan pelat merah. Meski begitu, manajemen mengakui bahwa para pembicara atau penceramah yang diundang adalah mereka yang berasal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Bahkan, kegiatan keagamaan tersebut digelar sekali dalam sepekan, tepatnya pada Senin usai sholat Dzuhur.
Dari cuitan melalui akun sosial medianya (Twitter) sebelumnya, Kang Dede menyebut, pemberhentian pejabat Pelni menjadi peringatan bagi seluruh insan BUMN. Langkah itu dinilai untuk mengantisipasi pegawai BUMN yang terlibat dalam paham radikalisme.
tulis komentar anda