BRI Ventures Resmi Umumkan Investasi Strategisnya kepada Bukalapak
Kamis, 15 April 2021 - 11:59 WIB
JAKARTA - Perusahaan modal ventura BRI Ventures secara resmi mengumumkan telah melakukan investasi strategis kepada Bukalapak, Kamis (15/4/2021). Langkah tersebut merupakan upaya untuk mendukung 13,5 juta UMKM di Indonesia yang berada dalam ekosistem Bukalapak.
Hal ini merupakan bagian dari komitmen BRI Ventures untuk terus mendorong inklusi keuangan di Indonesia dan menciptakan pemberdayaan UMKM yang berkelanjutan. Tentunya, juga sebagai bagian dari kegiatan pendanaan strategis yang dilakukan unicorn asal Indonesia, Bukalapak, yang telah diumumkan di akhir tahun lalu.
UMKM di Indonesia sendiri memiliki peranan sangat penting dalam perekonomian nasional. Berdasarkan data KemenkopUKM dan BPS, tercatat bahwa UMKM merupakan sektor yang menyumbang 60,34 persen PDB nasional dan menyerap 58,18 persen dari total investasi di Indonesia.
CEO BRI Ventures Nicko Widjaja mengatakan, “investasi strategis bersama Bukalapak ini sangat penting untuk dilakukan, karena hal ini sejalan dengan misi BRI Group dalam mendukung UMKM. Khususnya dalam pertumbuhan UMKM digital saat ini, yang kami yakini akan menjadi pembangkit ekonomi nasional pada masa mendatang. Hal ini juga merupakan komitmen BRI Ventures untuk terus mendukung kemajuan ekosistem startup digital di Indonesia.”
Pihaknya berharap, dengan bersatunya dua perusahaan dengan misi yang sejalan, akan dapat membantu mengakselerasi penetrasi digital di Indonesia. Bahkan, dapat terus membantu menciptakan akses pasar dan dukungan bisnis yang merata yang dapat diakses oleh siapa saja dimana pun mereka berada.
“Hal ini juga merupakan fokus kami untuk menjadikan ketahanan bisnis UMKM semakin kuat dan mampu memiliki bisnis yang berkelanjutan,” ujarnya.
Selama pandemi Covid-19 yang melanda dunia hingga saat ini, Bank Indonesia mencatat bahwa terdapat 87,5 persen UMKM yang terkena dampak pandemi terebut. Namun, 27,6 persen UMKM yang menjalankan usahanya secara online justru mengalami peningkatan.
Hal ini menunjukan betapa pentingnya bagi UMKM untuk dapat beradaptasi dengan dunia digital untuk dapat terus berkembang. Bukalapak melalui platform online dan offline-nya, yaitu Mitra Bukalapak telah menjangkau lebih dari 13,5 juta UMKM dan lebih dari 100 juta pengguna di seluruh Indonesia untuk memanfaatkan teknologi dalam menyejahterakan hidup.
Selain itu, Bukalapak juga telah meluncurkan lini bisnis B2B e-procurement melalui Buka Pengadaan Indonesia (BPI) pada 2019, serta sebuah APERD (Agen Penjual Efek Reksa Dana) berbasis digital yang bernama Buka Investasi Bersama (BIB). Produk-produk ini tentunya diharapkan akan semakin meningkatkan kualitas layanan Bukalapak.
Ventures sebagai corporate venture capital di dalam BRI Group juga terus melakukan inovasi dalam mendukung pertumbuhan ekosistem startup dan digital di Indonesia. Peran BRI Ventures sendiri adalah mendukung percepatan inovasi dengan melakukan investasi strategis di perusahaan yang memiliki pertumbuhan yang cepat, memiliki pasar yang luas, serta dapat memberikan dampak positif bagi Indonesia. (CM)
Hal ini merupakan bagian dari komitmen BRI Ventures untuk terus mendorong inklusi keuangan di Indonesia dan menciptakan pemberdayaan UMKM yang berkelanjutan. Tentunya, juga sebagai bagian dari kegiatan pendanaan strategis yang dilakukan unicorn asal Indonesia, Bukalapak, yang telah diumumkan di akhir tahun lalu.
UMKM di Indonesia sendiri memiliki peranan sangat penting dalam perekonomian nasional. Berdasarkan data KemenkopUKM dan BPS, tercatat bahwa UMKM merupakan sektor yang menyumbang 60,34 persen PDB nasional dan menyerap 58,18 persen dari total investasi di Indonesia.
CEO BRI Ventures Nicko Widjaja mengatakan, “investasi strategis bersama Bukalapak ini sangat penting untuk dilakukan, karena hal ini sejalan dengan misi BRI Group dalam mendukung UMKM. Khususnya dalam pertumbuhan UMKM digital saat ini, yang kami yakini akan menjadi pembangkit ekonomi nasional pada masa mendatang. Hal ini juga merupakan komitmen BRI Ventures untuk terus mendukung kemajuan ekosistem startup digital di Indonesia.”
Pihaknya berharap, dengan bersatunya dua perusahaan dengan misi yang sejalan, akan dapat membantu mengakselerasi penetrasi digital di Indonesia. Bahkan, dapat terus membantu menciptakan akses pasar dan dukungan bisnis yang merata yang dapat diakses oleh siapa saja dimana pun mereka berada.
“Hal ini juga merupakan fokus kami untuk menjadikan ketahanan bisnis UMKM semakin kuat dan mampu memiliki bisnis yang berkelanjutan,” ujarnya.
Selama pandemi Covid-19 yang melanda dunia hingga saat ini, Bank Indonesia mencatat bahwa terdapat 87,5 persen UMKM yang terkena dampak pandemi terebut. Namun, 27,6 persen UMKM yang menjalankan usahanya secara online justru mengalami peningkatan.
Hal ini menunjukan betapa pentingnya bagi UMKM untuk dapat beradaptasi dengan dunia digital untuk dapat terus berkembang. Bukalapak melalui platform online dan offline-nya, yaitu Mitra Bukalapak telah menjangkau lebih dari 13,5 juta UMKM dan lebih dari 100 juta pengguna di seluruh Indonesia untuk memanfaatkan teknologi dalam menyejahterakan hidup.
Selain itu, Bukalapak juga telah meluncurkan lini bisnis B2B e-procurement melalui Buka Pengadaan Indonesia (BPI) pada 2019, serta sebuah APERD (Agen Penjual Efek Reksa Dana) berbasis digital yang bernama Buka Investasi Bersama (BIB). Produk-produk ini tentunya diharapkan akan semakin meningkatkan kualitas layanan Bukalapak.
Ventures sebagai corporate venture capital di dalam BRI Group juga terus melakukan inovasi dalam mendukung pertumbuhan ekosistem startup dan digital di Indonesia. Peran BRI Ventures sendiri adalah mendukung percepatan inovasi dengan melakukan investasi strategis di perusahaan yang memiliki pertumbuhan yang cepat, memiliki pasar yang luas, serta dapat memberikan dampak positif bagi Indonesia. (CM)
(ars)
tulis komentar anda