Permintaan Daging Sapi Asal Australia Kian Meningkat Saat Ramadan
Sabtu, 17 April 2021 - 00:45 WIB
JAKARTA - Permintaah daging sapi asal Australia untuk bulan Ramadan tahun ini diperkirakan terus meningkat dibandingkan tahun lalu. Untuk itu pihak asosiasi produsen daging Australia, Meat and Livestock Australia (MLA), berupaya melakukan sosialisasi dengan menggandeng jaringan Ranch Market milik PT Supra Boga Lestari Tbk.
Business Development Manager Meat and Livestock Australia (MLA) Haryanto mengatakan pihaknya optimistis permintaan daging sapi Australia akan naik dibandingkan awal pandemi tahun lalu. Walaupun mayoritas penjualan masih mengandalkan pasar Jabodetabek, tapi dengan layanan digital akan membantu pemesanan secara online dan diantar ke rumah.
“Terlebih lagi daging Australia telah disertifikasi halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), sehingga halal untuk dikonsumsi masyarakat khususnya umat muslim karena disembelih sesuai syariat Islam. Ini akan disukai masyarakat kita,” kata Haryanto dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (16/4/2021).
Ia menjelaskan, tiap tahunnya Australia mengirim 40.000 hingga 50.000 ton daging merah ke Indonesia. Tingkat konsumsi daging masyarakat Indonesia yang baru 2,3 per kapita pertahun relatif masih rendah dan diyakini masih terus bertambah di tahun mendatang.
Dia mengatakan pihaknya akan terus melakukan edukasi keunggulan daging sapi Australia di bulan Ramadan ini. Hal ini termasuk cara memasak daging sapi dengan lebih simpel dan sehat. “Masih banyak yang malas ribet masak daging karena mikirnya harus jadi rendang atau slow cook. Sebenarnya bila dimasak tidak terlalu lama justru lebih sehat. Resepnya juga simpel jadi gampang buat menu sahur,” jelasnya.
Haryanto juga menambahkan umat muslim tidak hanya membutuhkan asupan vitamin dan karbohidrat di saat puasa, namun juga asupan protein. Khususnya dari daging sapi yang termasuk protein hewani. “Asupan daging dibutuhkan untuk pertumbuhan badan dan meningkatkan imunitas. Ini penting guna melindungi dari penyakit di masa pandemi ini,” tambahnya.
Menurutnya masyarakat Indonesia saat ini sudah punya kesadaran tentang daging sapi yang berkualitas, yang rendah lemak, namun tinggi kandungan protein. Termasuk juga memiliki zat besi dan zinc, yang penting dalam membentuk imunitas. “Semua nutrisi itu bisa diperoleh dari daging sapi asal Australia yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia,” katanya.
Dia menambahkan ada beberapa faktor keunggulan daging sapi Australia, salah satunya karena dibiakkan di tempat yang ideal. Lokasinya memiliki iklim, cuaca, dan kondisi yang cocok untuk sapi. Terlebih dengan banyaknya pakan rumput. Sehingga daging yang dihasilkan menjadi lebih lembut dan bebas dari zat adiktif dan hormon artifisial.
Business Development Manager Meat and Livestock Australia (MLA) Haryanto mengatakan pihaknya optimistis permintaan daging sapi Australia akan naik dibandingkan awal pandemi tahun lalu. Walaupun mayoritas penjualan masih mengandalkan pasar Jabodetabek, tapi dengan layanan digital akan membantu pemesanan secara online dan diantar ke rumah.
“Terlebih lagi daging Australia telah disertifikasi halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), sehingga halal untuk dikonsumsi masyarakat khususnya umat muslim karena disembelih sesuai syariat Islam. Ini akan disukai masyarakat kita,” kata Haryanto dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (16/4/2021).
Ia menjelaskan, tiap tahunnya Australia mengirim 40.000 hingga 50.000 ton daging merah ke Indonesia. Tingkat konsumsi daging masyarakat Indonesia yang baru 2,3 per kapita pertahun relatif masih rendah dan diyakini masih terus bertambah di tahun mendatang.
Dia mengatakan pihaknya akan terus melakukan edukasi keunggulan daging sapi Australia di bulan Ramadan ini. Hal ini termasuk cara memasak daging sapi dengan lebih simpel dan sehat. “Masih banyak yang malas ribet masak daging karena mikirnya harus jadi rendang atau slow cook. Sebenarnya bila dimasak tidak terlalu lama justru lebih sehat. Resepnya juga simpel jadi gampang buat menu sahur,” jelasnya.
Haryanto juga menambahkan umat muslim tidak hanya membutuhkan asupan vitamin dan karbohidrat di saat puasa, namun juga asupan protein. Khususnya dari daging sapi yang termasuk protein hewani. “Asupan daging dibutuhkan untuk pertumbuhan badan dan meningkatkan imunitas. Ini penting guna melindungi dari penyakit di masa pandemi ini,” tambahnya.
Menurutnya masyarakat Indonesia saat ini sudah punya kesadaran tentang daging sapi yang berkualitas, yang rendah lemak, namun tinggi kandungan protein. Termasuk juga memiliki zat besi dan zinc, yang penting dalam membentuk imunitas. “Semua nutrisi itu bisa diperoleh dari daging sapi asal Australia yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia,” katanya.
Dia menambahkan ada beberapa faktor keunggulan daging sapi Australia, salah satunya karena dibiakkan di tempat yang ideal. Lokasinya memiliki iklim, cuaca, dan kondisi yang cocok untuk sapi. Terlebih dengan banyaknya pakan rumput. Sehingga daging yang dihasilkan menjadi lebih lembut dan bebas dari zat adiktif dan hormon artifisial.
tulis komentar anda