Di Depan 7.000 Pegiat Ekraf, Sandiaga: Harus Jadi Pemenang Seperti 'Ikatan Cinta' Cetak Rekor Dunia!

Selasa, 20 April 2021 - 21:38 WIB
Dia menjelaskan, posisi pertama, ditempati Amerika Serikat dengan Hollywood. Kedua, Korea Selatan dengan K-Pop dan ketiga, semua mata dunia saat ini sedang tertuju kepada Indonesia.

"Ekonomi kreatif kita menjadi lokomotif untuk kita segera bangkit secara aktif. Tiga strategi utama kita: Inovasi, adaptasi dan kolaborasi," terangnya.

Terkait kolaborasi, Sandiaga secara khusus mengajak MNC Group untuk bersama-sama membangkitkan sektor ekonomi kreatif. Menurutnya, sektor ekonomi kreatif perlu 3G yakni Gercep, gerak cepat; Geber, gerak bersama dan Gaspol alias garap semua potensi untuk bangkit dan pulih.

"Saya ingin mengajak kerja sama Pak Hary dan rekan-rekan di MNC Group. Mohon dukungan dari teman-teman, karena saya yakin Kemenparekraf nggak bisa kerja sendiri," ujar lulusan Wichita State University, Kansas, Amerika Serikat itu.

Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk MNC Group diharapkannya mampu mempercepat bangkitnya ekonomi kreatif Indonesia. "Naik ke atas bukit, jangan tergesa-gesa. Supaya badan kita tak terasa letih. Ayolah bangkit sektor Parekraf Indonesia. Semoga perekonomian kita kembali pulih," kata Sandiaga berpantun.

Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo membenarkan, grup usaha miliknya tumbuh besar selama pandemi Covid-19. Keberhasilan Ikatan Cinta memecahkan rekor dunia merupakan satu dari berderet pencapaian yang diraih setahun terakhir di tengah pandemi.

"Kinerja MNC Group di bidang ekonomi kreatif, bahkan lebih baik daripada sebelum masa pandemi. Tentunya harus bersyukur, itu karunia dari Yang Maha Kuasa," kata pria yang sudah mengajar di 186 lebih perguruan tinggi se-Indonesia itu.



Hary memaparkan ada upaya yang harus dilakukan untuk bisa mencapai sukses tersebut. "Salah satunya adalah bagaimana kita mampu menyesuaikan dengan keadaan, yang kita sebut new normal," ungkapnya.

Pandemi, kata Hary, mengubah banyak hal dan dibutuhkan kemampuan beradaptasi. "Apa yang tadinya bisa berhasil sebelum pandemi, mungkin tidak relevan lagi pada saat ini. Jadi, kita harus mampu menyesuaikan diri dengan keadaan," tegasnya.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More