Presiden Senang, Panen Raya Padi di Indramayu Hasilnya Memuaskan

Rabu, 21 April 2021 - 17:42 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi (dari kiri ke kanan) Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, dan Bupati Indramayu Nina Agustina memberikan pengarahan kepada para p
INDRAMAYU - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bangga dengan produksi padi masa panen raya awal 2021. Presiden juga senang karena harga gabah petani tidak jeblok lagi karena adanya gerakan serap gabah petani.

Kini harga gabah minimal sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yakni Rp4.200 per kilogram (kg) sehingga menguntungkan petani. Presiden juga bangga terhadap produktivitas rata-rata padi yang mencapai 7-8 ton per ha.

Baca juga:Masuki Masa Panen Raya, Kementan Sebut Harga Gabah Anjlok)



“Saya sangat senang sekali terutama harga gabah sudah bagus karena waktu itu saya dengar harganya jatuh, sedih juga kita karena alasanya mau impor. Yang mau impor siapa? Tapi memang ada rencana dari salah satu kementerian untuk antisipasi karena pandemi Covid-19 dan berbagai bencana, tapi situasi panen padi dalam negeri aman sehingga tidak diperlukan impor,” kata Presidem didampingi Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan Dirut Perum Bulog Budi Waseso saat meninjau lokasi panen raya padi sekaligus berdialog dengan petani di Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu, Rabu (21/4/2021).

Saat berdialog dengan petani, Jokowi mendapat informasi langsung dari petani bahwa harga gabah saat ini sudah tembus Rp4.200 per kg, di mana harga sebelumnya jatuh yakni hanya Rp3.400-Rp3.500 per kg.

(Baca juga:Panen Raya di Sumba Barat Daya, Ketua DPD Sebut Impor Beras Bukan Solusi)

“Ini hasilnya bagus, produktivitas rata-ratanya tinggi. Kemudian informasi dari petani soal panen kalau bersamaan, mengatur panennya susah sehingga butuh combine harvester (mesin panen). Pak Mentan kirim dua unit combine, pompa air dan traktor ke sini, minggu ini saya cek,” beber Jokowi.

Menurut Presiden, komoditas beras jadi rebutan negara di seluruh dunia. “Untung tahun ini kita tidak impor. Bahkan tahun depan, stok beras di Bulog cukup. Untuk itu, irigasi terus kita bangun dan perbaiki sekaligus bisa mengatur air masuk dan stopnya kapan sehingga ketika panen airnya tidak melimpah,” imbuhnya.

(Baca juga:Petani Sulsel Yakin Panen Raya Tahun Ini Memuaskan)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More