Petani Sulsel Yakin Panen Raya Tahun Ini Memuaskan

Senin, 22 Maret 2021 - 00:00 WIB
loading...
Petani Sulsel Yakin...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Para petani di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menyambut datangnya penen padi awal tahun yang kini sudah berlangsung di sejumlah kabupaten. Mereka antusias dan berharap pemerintah melakukan penyerapan secara makasimal, karena terdapat 429.562 hektare potensi luas panen di Sulsel pada Januari sampai April mendatang.

Bupati Barru Suardi Saleh mengaku optimistis produksi tahun ini memuaskan. Terlebih, Kementerian Pertanian (Kementan) terus memberi bantuan dan pendampingan secara masif. ( Baca juga:Usai Persis Solo, Erick Thohir Akan Menggarap Klub Sepak Inggris )

"Tahun ini bantuan Kementan mencapai kurang lebih Rp4 miliar. Karena itu produksinya meningkat signifikan, yakni hingga tiga kali panen dalam semusim. Kami sudah memproyeksikan bahwa program kerja Pemkab Barru di tahun depan adalah pembangunan sektor pertanian moden," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (21/3/2021).

Sebagai informasi, produksi Kabupaten Barru pada tahun 2020 mencapai 135.273 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 77.606 ton beras dari total luasan sawah seluas 22.176 hektare. Angka tersebut dipreduksi meningkat pada tahun ini karena setiap satu hektare, petani mampu memprodukai 8,5 ton per hektare.

"Provitas 2020 hanya 6,10 ton per hektare. Tahun ini bisa 8,5 ton per hektare. Itu artinya ada peningkatan yang luar biasa karena benih dan pupuk yang disalurkan terus terdistribusikan. Alhamdulillah kami sudah pakai benih bersertifikat," katanya.

Menurut Suardi, dari total 14 Kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan, Wilayah Barru termasuk yang paling diperhitungkan. Apalagi Barru masuk lima besar penghasil komoditas padi unggul, terutama dalam menyangga kebutuhan pangan di Sulsel.

"Alhamdulillah suporting dari pertanian sangat memuaskan. Kami bersyukur Pak Menteri terus memberi perhatian," katanya.

Selain di Barru, panen raya juga berlangsung di Kabupaten Maros. Di sana, terdapat 20.484 hektare potensi panen di tahun 2021. Angka tersebut kemungkinan besar terus bertambah seiring luasnya tanaman yang belum terpanen.

"Sedangkan luasan panen di tahun 2020 mencapai 44.215 hektare dengan produksi padi sebesar 195.175 ton gabah kerinh giling atau setara 111.973 ton beras. Dulu provitas hanya 4,41 ton per hektare, sekarang mencapai 8 ton," kata Bupati Maros, Syafril Chaidir Syam saat memantau panen raya di Desa Janetaesa, Kecamatan Simbang.

Chaidir mengungkapkan, peningkatan provitas disebabkan oleh unggulnya kualitas benih Kementerian Pertanian (Kementan) yang sudah tersertifikasi. Selain itu, ada juga bantuan saprodi serta alat pemanen canggih maupun alat mesin pasca-panen.

"Alhamdulillah kita diberi bantuan untuk tahun ini sebanyak Rp2,4 miliar," katanya. ( Baca juga:Janji Lengkapi Syarat Secepatnya, Kubu Moeldoko Balik Minta SK Penetapan Segera )

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa penyerapan padi akan terus dilakukan untuk mengantisipasi jatuhnya harga du lapangan. Saat ini, kata Mentan, pemerintah sudah membentuk Tim Terpadu Gerakan Serap Gabah Petani yang tertuang dalam surat Menteri Pertanian Nomor 28/TP.100/M/03/2021.

"Tim tersebut akan membeli gabah di tingkat petani sesuai dengan HPP. Insya Allah tahun ini berjalan dengan baik," katanya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1736 seconds (0.1#10.140)