Reshuffle Kabinet, Singapura Ganti Menteri Keuangan

Jum'at, 23 April 2021 - 20:46 WIB
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menunjuk Lawrence Wong sebagai Menteri Keuangan Singapura yang baru. FOTO/CNBC
SINGAPURA - Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong telah menunjuk menteri keuangan baru menggantikan Heng Swee Keat yang mengumumkan sejak dua minggu lalu atas rencana pengunduruan dirinya. Dilansir dari CNBC, Jumat (23/4) Lee menunjuk Lawrence Wong sebelumnya menjabat sebagai menteri pendidikan menjadi menteri keuangan yang baru sekaligus akan memimpin portofolio keuangan mulai 15 Mei 2021 mendatang.

Lawrence Wong juga merupakan salah satu ketua gugus tugas Singapura untuk Covid-19 dan semakin menonjol sejak wabah virus corona tahun lalu. Menururt analis, Wong juga merupakan salah satu kandidat potensial yang akan mengambul alih posisi Lee sebagai perdana menteri. Perombakan kabinet terjadi setelah pengumuman Heng membuat suksesi kepemimpinan Singapura yang direncanakan dengan cermat menjadi berantakan. Heng yang kini berusia 60 tahun menyebut usianya sebagai hambatan dalam mengarahkan negara ke dunia pasca-pandemi.





Heng melepaskan jabatannya sebagai menteri keuangan, tetapi tetap menjadi wakil perdana menteri dan sebagai menteri koordinator kebijakan ekonomi negara. Selain Wong, analis mengidentifikasi tiga calon kandidat perdana menteri lainnya, yakni Menteri Perdagangan dan Perindustrian Chan Chun Sing, 51 tahun, yang akan menjadi menteri pendidikan di kabinet baru. Menteri Perhubungan Ong Ye Kung, 51 tahun, yang akan menjadi menteri kesehatan dan Desmond Lee, 44 sebagai menteri pembangunan nasional.

Lee perdana menteri saat ini sebelumnya pernah mengatakan siap pensiun saat berusia 70 tahun. Namun demikian tertunda karena terjadi krisis Covid-19. Lee yang kini berusia berusia 69 tahun mengatakan akan tetap sebagai perdana menteri sampai penerus baru muncul dan siap untuk mengambil alih.



Sebagai informasi, Partai Aksi Rakyat yang berkuasa saat ini telah memerintah Singapura sejak negara itu merdeka pada 1965. Partai tersebut mengalami salah satu pertunjukan pemilu terburuk tahun lalu memenangkan 83 dari 93 kursi parlemen dengan 61% suara.
(nng)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More