KRI Nanggala 402 Tenggelam, Investasi Alutsista Mendesak
Minggu, 25 April 2021 - 16:01 WIB
JAKARTA - Di tengah proses pencarian dan evakuasi Kapal Selam KRI Nanggala 402 , pemerintah menyebut akan memodernisasi Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) di dalam negeri.
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto saat jumpa pers tenggelamnya KRI Nanggala 402 Nanggala di Perairan Bali belum lama ini mengatakan, modernisasi Alutsista sudah mendesak dilakukan melalui investasi yang lebih besar.
“Kita akan investasi lebih besar lagi tanpa mempengaruhi usaha pembangunan kesejahteraan. Nah, kita sedang merumuskan pengelolaan pengadaan Alutsista untuk lebih tertib, efisien,” ujarnya, dikutip Minggu (25/4/2021).
Menurut Menhan, peremajaan Alutsista harus dilakukan. Selama ini banyak Alutsista dibiarkan dalam kondisi terpaksa. “Banyak Alutsista kita memang karena keterpaksaan kita mengutamakan kesejahteraan, sehingga modernisasi belum dilakukan lebih cepat. Sekarang saatnya kami akan lakukan modernisasi lebih cepat untuk tiga matra AL, AD, dan AU,” tuturnya.
Adapun anggaran untuk Kementerian Pertahanan meliputi belanja pertahanan termasuk belanja Alutsista mencapai Rp137 triliun. Dari total anggaran tersebut, pemerintah sebenarnya sudah ancang-ancang memodernisasi sistem pertahanan TNI.
Hal itu dibuktikan dengan menerima kedatangan delegasi industri pembuat kapal selam raksasa Thyssen-Krupp Marine System (TKMS) asal Jerman pada 4 Maret 2021 di Jakarta.
Pembuat kapal selam komersial untuk sejumlah negara ini menawarkan kapal selam Diesel-Listrik (SSK) Tipe 214 kepada Angkatan Laut Indonesia (TNI-AL).
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto saat jumpa pers tenggelamnya KRI Nanggala 402 Nanggala di Perairan Bali belum lama ini mengatakan, modernisasi Alutsista sudah mendesak dilakukan melalui investasi yang lebih besar.
“Kita akan investasi lebih besar lagi tanpa mempengaruhi usaha pembangunan kesejahteraan. Nah, kita sedang merumuskan pengelolaan pengadaan Alutsista untuk lebih tertib, efisien,” ujarnya, dikutip Minggu (25/4/2021).
Baca Juga
Menurut Menhan, peremajaan Alutsista harus dilakukan. Selama ini banyak Alutsista dibiarkan dalam kondisi terpaksa. “Banyak Alutsista kita memang karena keterpaksaan kita mengutamakan kesejahteraan, sehingga modernisasi belum dilakukan lebih cepat. Sekarang saatnya kami akan lakukan modernisasi lebih cepat untuk tiga matra AL, AD, dan AU,” tuturnya.
Adapun anggaran untuk Kementerian Pertahanan meliputi belanja pertahanan termasuk belanja Alutsista mencapai Rp137 triliun. Dari total anggaran tersebut, pemerintah sebenarnya sudah ancang-ancang memodernisasi sistem pertahanan TNI.
Hal itu dibuktikan dengan menerima kedatangan delegasi industri pembuat kapal selam raksasa Thyssen-Krupp Marine System (TKMS) asal Jerman pada 4 Maret 2021 di Jakarta.
Pembuat kapal selam komersial untuk sejumlah negara ini menawarkan kapal selam Diesel-Listrik (SSK) Tipe 214 kepada Angkatan Laut Indonesia (TNI-AL).
(ind)
tulis komentar anda