BI Siap Tingkatkan Peran Indonesia untuk Diplomasi Ekonomi Internasional
Kamis, 21 Mei 2020 - 20:11 WIB
JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu) dan Bank Indonesia (BI) sepakat memperkuat kerjasama di bidang diplomasi ekonomi di tengah perkembangan isu dan kerjasama internasional yang semakin dinamis, termasuk tantangan ekonomi yang bersumber dari pandemi Covid-19.
Direktur Eksekutif Komunikasi BI Onny Widjarnako mengatakan kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan peran dan memperkuat posisi Indonesia di internasional.
Komitmen tersebut dituangkan dalam penandatanganan Nota Kesepahaman (NK) oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, yang berlaku mulai tanggal 19 Mei 2020. Kesepakatan ini memperkuat kerjasama sebelumnya pada tahun 2017.
"Peningkatan peran dan penguatan posisi Indonesia dalam kerjasama internasional melalui jalur diplomasi ekonomi yang efektif akan mendukung terjaganya kepentingan nasional dan persepsi positif terhadap Indonesia," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Jakarta, Kamis (21/5/2020).
Nota Kesepahaman akan dijabarkan dalam bentuk program kerja yang disusun secara bersama oleh BI dan Kemlu.
Pertama, pengelolaan persepsi positif perekonomian Indonesia terutama untuk mendorong investasi dan perdagangan Indonesia, serta pemahaman mengenai kebijakan Indonesia.
Kedua, perumusan posisi Indonesia dan peningkatan peran Indonesia di tingkat bilateral, regional, plurilateral dan multilateral. Ketiga, pelaksanaan hubungan internasional untuk mendukung kepentingan nasional.
Keempat, pertukaran data dan informasi untuk mendukung perumusan kebijakan perekonomian Indonesia dan kelima, pengembangan kapasitas sumber daya manusia.
Direktur Eksekutif Komunikasi BI Onny Widjarnako mengatakan kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan peran dan memperkuat posisi Indonesia di internasional.
Komitmen tersebut dituangkan dalam penandatanganan Nota Kesepahaman (NK) oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, yang berlaku mulai tanggal 19 Mei 2020. Kesepakatan ini memperkuat kerjasama sebelumnya pada tahun 2017.
"Peningkatan peran dan penguatan posisi Indonesia dalam kerjasama internasional melalui jalur diplomasi ekonomi yang efektif akan mendukung terjaganya kepentingan nasional dan persepsi positif terhadap Indonesia," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Jakarta, Kamis (21/5/2020).
Nota Kesepahaman akan dijabarkan dalam bentuk program kerja yang disusun secara bersama oleh BI dan Kemlu.
Pertama, pengelolaan persepsi positif perekonomian Indonesia terutama untuk mendorong investasi dan perdagangan Indonesia, serta pemahaman mengenai kebijakan Indonesia.
Kedua, perumusan posisi Indonesia dan peningkatan peran Indonesia di tingkat bilateral, regional, plurilateral dan multilateral. Ketiga, pelaksanaan hubungan internasional untuk mendukung kepentingan nasional.
Keempat, pertukaran data dan informasi untuk mendukung perumusan kebijakan perekonomian Indonesia dan kelima, pengembangan kapasitas sumber daya manusia.
(bon)
tulis komentar anda