Pandemi Covid-19 Momentum Percepat Digitalisasi Bandara
Senin, 26 April 2021 - 23:30 WIB
JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) serius untuk melakukan transformasi digital di bandara yang dikelolaanya. Tujuannya adalah untuk mempermudah masyarakat ketika akan terbang menggunakan transportasi udara.
Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, pada rencana kerja 2020-2024, perseroan akan mulai bergerak ke arah digital. Karena menurutnya, pada era ini hampir semua industri sudah mulai menggunakan digital untuk menjalankan bisnisnya.
"Memang khusus 2020-2024 masuk ke era industri 4.0 karena era saat ini memang berbagai aktivitas industri dan perusahaan adanya distribusi digital. Program transformasi yang kita susun ini akan menjadi basis kita menjadi pengembangan selanjutnya," ujarnya dalam acara diskusi di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Senin (26/4/2021).
Ditambah lagi, adanya pandemi covid-19 membuat perseroan memutuskan untuk mempercepat pembaharuan layanan ke arah digital. Karena menurut Awal, selama masa pandemi hampir semua kegiatan ini dilakukan secara online. "Dalam kondisi sekarang ini momentum untuk konsolidasi. Momentum covid mendorong upaya pembaharuan di operasi dan layanan. Berbagai kemudahan juga dilakukan karena keterbatasan kita sekarang. Tidak hanya sekarang tapi membuat pengamatan di transformasi digitalnya. Relevansi dari 4-5 tahun kedepan akan berubah ke industri digital," jelasnya.
Atas dasar itu juga lah lanjut Awal, pihaknya mulai mengeluarkan aplikasi Travelin. Aplikasi digital ini, tidak hanya bisa dinikmati oleh penumpang pesawat saja, akan tetapi para pengunjung bandara juga bisa menikmati layanan yang ada di platfom digital ini. Dalam aplikasi digital ini ada beberapa layanan yang bisa dinikmati. Seperti misalnya layanan E-check in, Booking Flight dan hotel, transportasi bandara, destinasi wisata, top up pulsa, hingga layanan entertainment seperti streaming film. "Kita branding jadi Travelin, mudah-mudahan bisa jadi platform baru, harapannya pengalaman yang lebih baik dan sim less. Ada mobile check in kita sudah bisa masuk ke travelin. Mau bayar cicilan motor, bayar listrik dan lain-lain sudah disiapkan integrasi dengan multi operator," jelasnya.
Mengenai investasi yang dikeluarkan untuk pengembangan ini, Awal menyebut tidak terlalu besar. Diperkirakan hanya sekitar 10% saja dari belanja modal (Capex) perseroan. "Kalau biaya masih 10% dari capex kami. Karena memang 10 sampai 15% capex untuk pengembangan digitalisasi," ucapnya.
Awal menambahkan, dengan pengembangan aplikasi digital ini diharapkan bisa membantu pembentukan Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pariwisata. Karena saat holding terbentuk, nantinya hanya ada satu aplikasi saja yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan. "Sebentar lagi harapan kita kalau nanti Holding, Angkasa Pura II pun sudah siap. Holding kita kan pariwisata dan aviasi untuk mendukung destinasi dan sebagainya kita harapkan bisa membantu dengan satu aplikasi saja," jelasnya.
Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, pada rencana kerja 2020-2024, perseroan akan mulai bergerak ke arah digital. Karena menurutnya, pada era ini hampir semua industri sudah mulai menggunakan digital untuk menjalankan bisnisnya.
"Memang khusus 2020-2024 masuk ke era industri 4.0 karena era saat ini memang berbagai aktivitas industri dan perusahaan adanya distribusi digital. Program transformasi yang kita susun ini akan menjadi basis kita menjadi pengembangan selanjutnya," ujarnya dalam acara diskusi di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Senin (26/4/2021).
Ditambah lagi, adanya pandemi covid-19 membuat perseroan memutuskan untuk mempercepat pembaharuan layanan ke arah digital. Karena menurut Awal, selama masa pandemi hampir semua kegiatan ini dilakukan secara online. "Dalam kondisi sekarang ini momentum untuk konsolidasi. Momentum covid mendorong upaya pembaharuan di operasi dan layanan. Berbagai kemudahan juga dilakukan karena keterbatasan kita sekarang. Tidak hanya sekarang tapi membuat pengamatan di transformasi digitalnya. Relevansi dari 4-5 tahun kedepan akan berubah ke industri digital," jelasnya.
Atas dasar itu juga lah lanjut Awal, pihaknya mulai mengeluarkan aplikasi Travelin. Aplikasi digital ini, tidak hanya bisa dinikmati oleh penumpang pesawat saja, akan tetapi para pengunjung bandara juga bisa menikmati layanan yang ada di platfom digital ini. Dalam aplikasi digital ini ada beberapa layanan yang bisa dinikmati. Seperti misalnya layanan E-check in, Booking Flight dan hotel, transportasi bandara, destinasi wisata, top up pulsa, hingga layanan entertainment seperti streaming film. "Kita branding jadi Travelin, mudah-mudahan bisa jadi platform baru, harapannya pengalaman yang lebih baik dan sim less. Ada mobile check in kita sudah bisa masuk ke travelin. Mau bayar cicilan motor, bayar listrik dan lain-lain sudah disiapkan integrasi dengan multi operator," jelasnya.
Mengenai investasi yang dikeluarkan untuk pengembangan ini, Awal menyebut tidak terlalu besar. Diperkirakan hanya sekitar 10% saja dari belanja modal (Capex) perseroan. "Kalau biaya masih 10% dari capex kami. Karena memang 10 sampai 15% capex untuk pengembangan digitalisasi," ucapnya.
Awal menambahkan, dengan pengembangan aplikasi digital ini diharapkan bisa membantu pembentukan Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pariwisata. Karena saat holding terbentuk, nantinya hanya ada satu aplikasi saja yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan. "Sebentar lagi harapan kita kalau nanti Holding, Angkasa Pura II pun sudah siap. Holding kita kan pariwisata dan aviasi untuk mendukung destinasi dan sebagainya kita harapkan bisa membantu dengan satu aplikasi saja," jelasnya.
(nng)
tulis komentar anda