Baru Diluncurkan, IDX-MES BUMN 17 Langsung Dilirik 2 Manajer Investasi Ini
Kamis, 29 April 2021 - 23:57 WIB
Suasana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto/Dok SINDOphoto/Yorri Farli
JAKARTA - Indeks IDX-MES BUMN 17 baru saja diluncurkan hari ini. Indeks yang merupakan hasil kerja sama Bursa Efek Indoneia (BEI) dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini langsung diminati oleh manajer investasi (MI) untuk menjadikan indeks tersebut ke underlying penerbitan produk investasi.
Sekretaris Jenderal Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Iggi Haruman Achsien mengatakan, semula terdapat tiga MI yang berminat untuk menjadikan Indeks IDX-MES BUMN 17 ke underlying penerbitan produk investasi mereka. Namun, untuk urusan administratif tertentu akhirnya dua MI yang kemudian berminat.
"Ada yang mau bikin ETF, ada yang mau bikin reksa dana indeks, yang minat itu dua MI nya Syailendra (Capital) dan Principal (Asset Management)," ujar Iggi dalam video conference, Kamis (29/4/2021).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Hasan Fawzi menuturkan, nantinya kedua MI tersebut akan mengajukan tentang lisensi indeks terlebih dahulu kepada BEI dan MES sebelum menerbitkan produk investasi. "Kemudian nanti mengajukan permohonan persetujuan ke OJK baru kemudian nanti dicatatkan di BEI," ucap Hasan.
Dia menambahkan, indeks syariah menjadi indeks tematik yang menduduki urutan ke empat pada porsi Assets under management (AUM), dimana yang selama ini mendominasi AUM adalah reksa dana maupun ETF yang ada di Bursa setelah indeks utama yaitu IDX30, LQ45 dan indeks berorientasi ESG.
"Mudah-mudahan dengan indeks baru yang terbit hari ini bertambah pilihan untuk menjadikan indeks syariah sebagai underlying pengelolaan dana atau pun pengurukan kinerja portofolio dari para pengelola dana," tuturnya.
Sekretaris Jenderal Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Iggi Haruman Achsien mengatakan, semula terdapat tiga MI yang berminat untuk menjadikan Indeks IDX-MES BUMN 17 ke underlying penerbitan produk investasi mereka. Namun, untuk urusan administratif tertentu akhirnya dua MI yang kemudian berminat.
"Ada yang mau bikin ETF, ada yang mau bikin reksa dana indeks, yang minat itu dua MI nya Syailendra (Capital) dan Principal (Asset Management)," ujar Iggi dalam video conference, Kamis (29/4/2021).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Hasan Fawzi menuturkan, nantinya kedua MI tersebut akan mengajukan tentang lisensi indeks terlebih dahulu kepada BEI dan MES sebelum menerbitkan produk investasi. "Kemudian nanti mengajukan permohonan persetujuan ke OJK baru kemudian nanti dicatatkan di BEI," ucap Hasan.
Dia menambahkan, indeks syariah menjadi indeks tematik yang menduduki urutan ke empat pada porsi Assets under management (AUM), dimana yang selama ini mendominasi AUM adalah reksa dana maupun ETF yang ada di Bursa setelah indeks utama yaitu IDX30, LQ45 dan indeks berorientasi ESG.
"Mudah-mudahan dengan indeks baru yang terbit hari ini bertambah pilihan untuk menjadikan indeks syariah sebagai underlying pengelolaan dana atau pun pengurukan kinerja portofolio dari para pengelola dana," tuturnya.
(ind)
tulis komentar anda