Pandemi Mereda Bikin Penjualan Kondom Meningkat di Banyak Negara, Termasuk China
Sabtu, 01 Mei 2021 - 05:31 WIB
SLOUGH - Penjualan kondom telah melonjak di banyak negara, termasuk China yang sudah melonggarkan kebijakan lockdown . Hal ini disampaikan oleh Reckitt, sebuah produsen barang konsumen multinasional yang berkantor pusat di Slough, Inggris.
Baca Juga: Gara-gara Lockdown Corona, Dunia Krisis Kondom
Seperti dilansir BBC, penjualan Durex meningkat hingga "dua digit" pada kuartal pertama 2021, dibandingkan dengan satu tahun yang lalu. Tetapi permintaan untuk produk kesehatan turun secara keseluruhan karena lebih sedikit pelanggan yang menimbun obat-obatan.
Bos Reckitt menunjukkan bahwa penjualan untuk Lysol dan Dettol masih kuat seiring dengan meningkatnya gaya hidup bersih di tengah Pandemi Covid-19. Pada awal pandemi tahun lalu, perusahaan mengatakan banyak orang kurang berhubungan seks karena krisis virus corona, sebagian karena "manifestasi kecemasan".
Sebaliknya, Reckitt mengatakan penjualan Durex melonjak ketika aturan menjaga jarak sedikit dilonggarkan di musim panas.
Dari divisi nutrisi yang mencakup brand susu formula bayi Enfa, penjualan pada kuartal pertama turun 12,3%, tetapi penjualan produk kebersihan naik 21,1%. Tercatat penjualan secara keseluruhan untuk tiga bulan pertama tahun ini senilai 3.5 miliar pounds atau menyusut 1,1%.
"Permintaan untuk Lysol dan Dettol masih tinggi karena konsumen tetap waspada terhadap penyebaran virus (Corona). Ditambah meningkatnya kebiasaan hidup bersih, sebagai upaya melindungi kesehatan mereka dan mendapatkan kembali normalitas dalam hidup mereka," ujar Kepala eksekutif Reckitt, Laxman Narasimhan.
Lebih lanjut Ia menerangkan, bahwa perusahaan akan terus memantau perubahan perilaku konsumen dan permintaan untuk beragam produk berbeda di tengah pandemi.
Perusahaan melaporkan penurunan penjualan 16,4% untuk produk kesehatan seperti obat untuk demam dan flu seperti Nurofen atau Strepsils. Diperkirakan kasus flu turun sebanyak 90%, sementara konsumen sudah banyak menimbun stok tahun lalu.
Narasimhan menambahkan, bahwa di negara-negara dengan kasus covid-19 yang mulai berkurang dan tingkat vaksinasi tinggi. Kebiasaan untuk mencuci tangan atau menggunakan produk pembersih tangan juga berangsur lebih rendah meskipun penggunaannya masih lebih tinggi daripada sebelum pandemi.
Sebagai contoh, penjualan Dettol menunjukkan pertumbuhan yang kuat di India, yang saat ini berurusan dengan melonjaknya kasus Covid, tetapi menurun di China. Produk 'kesehatan seksual' justru melonjak besar dalam hal penjualan di negara-negara seperti China juga, serta bagian dari Amerika Serikat dan Eropa.
Baca Juga: Gara-gara Lockdown Corona, Dunia Krisis Kondom
Seperti dilansir BBC, penjualan Durex meningkat hingga "dua digit" pada kuartal pertama 2021, dibandingkan dengan satu tahun yang lalu. Tetapi permintaan untuk produk kesehatan turun secara keseluruhan karena lebih sedikit pelanggan yang menimbun obat-obatan.
Bos Reckitt menunjukkan bahwa penjualan untuk Lysol dan Dettol masih kuat seiring dengan meningkatnya gaya hidup bersih di tengah Pandemi Covid-19. Pada awal pandemi tahun lalu, perusahaan mengatakan banyak orang kurang berhubungan seks karena krisis virus corona, sebagian karena "manifestasi kecemasan".
Sebaliknya, Reckitt mengatakan penjualan Durex melonjak ketika aturan menjaga jarak sedikit dilonggarkan di musim panas.
Dari divisi nutrisi yang mencakup brand susu formula bayi Enfa, penjualan pada kuartal pertama turun 12,3%, tetapi penjualan produk kebersihan naik 21,1%. Tercatat penjualan secara keseluruhan untuk tiga bulan pertama tahun ini senilai 3.5 miliar pounds atau menyusut 1,1%.
"Permintaan untuk Lysol dan Dettol masih tinggi karena konsumen tetap waspada terhadap penyebaran virus (Corona). Ditambah meningkatnya kebiasaan hidup bersih, sebagai upaya melindungi kesehatan mereka dan mendapatkan kembali normalitas dalam hidup mereka," ujar Kepala eksekutif Reckitt, Laxman Narasimhan.
Lebih lanjut Ia menerangkan, bahwa perusahaan akan terus memantau perubahan perilaku konsumen dan permintaan untuk beragam produk berbeda di tengah pandemi.
Perusahaan melaporkan penurunan penjualan 16,4% untuk produk kesehatan seperti obat untuk demam dan flu seperti Nurofen atau Strepsils. Diperkirakan kasus flu turun sebanyak 90%, sementara konsumen sudah banyak menimbun stok tahun lalu.
Narasimhan menambahkan, bahwa di negara-negara dengan kasus covid-19 yang mulai berkurang dan tingkat vaksinasi tinggi. Kebiasaan untuk mencuci tangan atau menggunakan produk pembersih tangan juga berangsur lebih rendah meskipun penggunaannya masih lebih tinggi daripada sebelum pandemi.
Sebagai contoh, penjualan Dettol menunjukkan pertumbuhan yang kuat di India, yang saat ini berurusan dengan melonjaknya kasus Covid, tetapi menurun di China. Produk 'kesehatan seksual' justru melonjak besar dalam hal penjualan di negara-negara seperti China juga, serta bagian dari Amerika Serikat dan Eropa.
(akr)
tulis komentar anda