Komisi IX Minta Kemenkes Fokus Covid-19, Soal Bahaya Rokok Ntar Dulu Deh!
Jum'at, 14 Mei 2021 - 11:30 WIB
JAKARTA - Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk memprioritaskan penanganan pandemi Covid-19 dan proses vaksinasi ketimbang regulasi kesehatan lainnya. Kemenkes memiliki banyak fokus sebelum pandemi antara lain tingginya angka Kematian ibu dan angka kematian bayi (AKI/AKB), pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular. Pun, pengendalian rokok melalui revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 109/2012, hingga Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Tata Kelola Sistem Kesehatan.
Semua fokus Kemenkes itu dinilai penting, namun harus ditinjau ulang prioritasnya karena pandemi selama lebih dari satu tahun telah memberikan dampak luar biasa yang menekan seluruh lapisan masyarakat.
Baca juga:Yuks, Pantengin Terus Jadwal Seleksi CPNS dan PPPK
Anggota Komisi IX DPR, Kurniasih Mufidayati, menjelaskan, penanganan Covid-19 dan distribusi vaksin memerlukan konsentrasi penuh dari pemerintah, terutama Kementerian Kesehatan. Ia pun mengaku, permasalahan Covid-19 dan vaksinasi menjadi agenda utama komisi kesehatan di DPR.
Anggota Komisi Kesehatan lainnya, Putih Sari dan Yahya Zaini, juga menegaskan, pemerintah perlu memastikan distribusi yang tepat sasaran untuk mendukung program vaksinasi Covid-19. Menurut Putih, kesiapan program vaksinasi merupakan langkah penting.
"Bagaimana ukuran pendataannya? Harus jelas, mulai dari kebutuhan vaksin, sumber daya manusia, dan tidak kalah penting cara distribusinya sehingga tepat sasaran dan terencana," ujarnya.
Terkait distribusi vaksin, temuan di lapangan menunjukkan masih terdapat penggunaan alat penunjang di bawah standar sesuai ketetapan Badan Kesehatan Dunia. Oleh karenanya, pemerintah perlu kerja ekstra keras guna memastikan proses distribusi vaksin berjalan baik dan penanganan pandemi berjalan optimal.
Yahya Zaini juga mengingatkan, pemerintah perlu berkonsentrasi untuk memastikan distribusi berjalan baik dan tidak menurunkan kualitas vaksin. Politisi Partai Golkar ini menegaskan, DPR terus melakukan pengawasan distribusi vaksin agar aman digunakan masyarakat.
"Inilah yang harus terus diawasi. Jangan sampai sia-sia vaksinnya. Pemerintah harus menjamin kualitas vaksin yang ada, dari sejak produksi, distribusi, hingga digunakan ke masyarakat. Itu semua (harus) aman dan efektif," pungkas Yahya.
Semua fokus Kemenkes itu dinilai penting, namun harus ditinjau ulang prioritasnya karena pandemi selama lebih dari satu tahun telah memberikan dampak luar biasa yang menekan seluruh lapisan masyarakat.
Baca juga:Yuks, Pantengin Terus Jadwal Seleksi CPNS dan PPPK
Anggota Komisi IX DPR, Kurniasih Mufidayati, menjelaskan, penanganan Covid-19 dan distribusi vaksin memerlukan konsentrasi penuh dari pemerintah, terutama Kementerian Kesehatan. Ia pun mengaku, permasalahan Covid-19 dan vaksinasi menjadi agenda utama komisi kesehatan di DPR.
Anggota Komisi Kesehatan lainnya, Putih Sari dan Yahya Zaini, juga menegaskan, pemerintah perlu memastikan distribusi yang tepat sasaran untuk mendukung program vaksinasi Covid-19. Menurut Putih, kesiapan program vaksinasi merupakan langkah penting.
"Bagaimana ukuran pendataannya? Harus jelas, mulai dari kebutuhan vaksin, sumber daya manusia, dan tidak kalah penting cara distribusinya sehingga tepat sasaran dan terencana," ujarnya.
Terkait distribusi vaksin, temuan di lapangan menunjukkan masih terdapat penggunaan alat penunjang di bawah standar sesuai ketetapan Badan Kesehatan Dunia. Oleh karenanya, pemerintah perlu kerja ekstra keras guna memastikan proses distribusi vaksin berjalan baik dan penanganan pandemi berjalan optimal.
Yahya Zaini juga mengingatkan, pemerintah perlu berkonsentrasi untuk memastikan distribusi berjalan baik dan tidak menurunkan kualitas vaksin. Politisi Partai Golkar ini menegaskan, DPR terus melakukan pengawasan distribusi vaksin agar aman digunakan masyarakat.
"Inilah yang harus terus diawasi. Jangan sampai sia-sia vaksinnya. Pemerintah harus menjamin kualitas vaksin yang ada, dari sejak produksi, distribusi, hingga digunakan ke masyarakat. Itu semua (harus) aman dan efektif," pungkas Yahya.
tulis komentar anda