Tak Tanggung-Tanggung, Usai Merger GoTo Bakal Lakukan Dual Listing
Rabu, 19 Mei 2021 - 16:43 WIB
JAKARTA - Gojek dan Tokopedia telah berkolaborasi dengan membentuk entitas baru dengan nama Grup GoTo. Langkah selanjutnya, GoTo berencana untuk melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) .
Informasi soal IPO itu disampaikan oleh CEO Gojek Kevin Aluwi dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya dalam wawancara di CNBC TV, Selasa (18/5/2021).
Baca juga:Jreng! China Resmi Boikot Uang Kripto, Ini Alasannya
"Kami juga punya rencana melantai ke bursa dalam waktu dekat," ujar Kevin.
Kevin menyampaikan kepada seluruh pihak untuk menunggu waktu GoTo untuk melakukan IPO dan saat ini GoTo masih harus diselesaikan secara internal.
"Kita tunggu tanggal mainnya, kita akan beri detail. Dalam waktu dekat masih banyak yang harus digodok internal. Tapi ini ambisi kami yang diharapkan semoga bisa terpenuhi," kata dia.
Sementara itu, CEO Tokopedia William Tanuwijaya menuturkan, GoTo akan melakukan IPO secara dual listing atau tercatat di dua bursa saham sekaligus, salah satunya adalah di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Prioritas kami bisa melantai di bursa Indonesia, dual listing, semoga bisa diwujudkan di tahun ini," ucap William.
GoTo diklaim bisa memiliki valuasi setidaknya USD18 miliar dolar atau setara Rp257,4 triliun (kurs Rp14.300 per USD). Ini hasil akumulasi pendanaan yang dilakukan dalam beberapa putaran oleh dua perusahaan tersebut dalam dua tahun terakhir ini.
Baca juga:PBB: Tak Ada Tempat Aman di Gaza, 72.000 Orang Mengungsi dan Terlantar
GoTo digadang-gadang akan bersaing melawan superioritas Grab and Sea Group demi menjadi sang penguasa super apps di Asia Tenggara. Pasar ini potensial karena dihuni populasi 650 juta konsumen. Ini memungkinkan karena ada modal besar berupa lebih dari 100 juta pengguna aktif per bulan, menjadikan GoTo sebagai platform konsumen digital terbesar di Indonesia. Platform ini memiliki layanan e-commerce, layanan berbasis permintaan, dan berbagai layanan keuangan.
Informasi soal IPO itu disampaikan oleh CEO Gojek Kevin Aluwi dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya dalam wawancara di CNBC TV, Selasa (18/5/2021).
Baca juga:Jreng! China Resmi Boikot Uang Kripto, Ini Alasannya
"Kami juga punya rencana melantai ke bursa dalam waktu dekat," ujar Kevin.
Kevin menyampaikan kepada seluruh pihak untuk menunggu waktu GoTo untuk melakukan IPO dan saat ini GoTo masih harus diselesaikan secara internal.
"Kita tunggu tanggal mainnya, kita akan beri detail. Dalam waktu dekat masih banyak yang harus digodok internal. Tapi ini ambisi kami yang diharapkan semoga bisa terpenuhi," kata dia.
Sementara itu, CEO Tokopedia William Tanuwijaya menuturkan, GoTo akan melakukan IPO secara dual listing atau tercatat di dua bursa saham sekaligus, salah satunya adalah di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Prioritas kami bisa melantai di bursa Indonesia, dual listing, semoga bisa diwujudkan di tahun ini," ucap William.
GoTo diklaim bisa memiliki valuasi setidaknya USD18 miliar dolar atau setara Rp257,4 triliun (kurs Rp14.300 per USD). Ini hasil akumulasi pendanaan yang dilakukan dalam beberapa putaran oleh dua perusahaan tersebut dalam dua tahun terakhir ini.
Baca juga:PBB: Tak Ada Tempat Aman di Gaza, 72.000 Orang Mengungsi dan Terlantar
GoTo digadang-gadang akan bersaing melawan superioritas Grab and Sea Group demi menjadi sang penguasa super apps di Asia Tenggara. Pasar ini potensial karena dihuni populasi 650 juta konsumen. Ini memungkinkan karena ada modal besar berupa lebih dari 100 juta pengguna aktif per bulan, menjadikan GoTo sebagai platform konsumen digital terbesar di Indonesia. Platform ini memiliki layanan e-commerce, layanan berbasis permintaan, dan berbagai layanan keuangan.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda