Siap-Siap! 'Drama' Kenaikan Harga Tahu Tempe Bakal Tayang Lagi Tahun Ini

Kamis, 27 Mei 2021 - 14:26 WIB
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Harga kedelai global diperkirakan berada dalam tren kenaikan di tahun ini. Pasalnya, pada pertengahan Mei ini saja harga kedelai sudah menyentuh angka Rp10.084 per kg, atau meningkat 11,2% dibandingkan dengan April 2021.

Direktur Jendaral Perdaganagan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengungkapkan bahwa kenaikan harga kedelai global tersebut akan berdampak pada harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe. Saat ini harga kedelai di tingkat pengrajin berada di level Rp10.500 per kilogram.

Baca juga:Viral Karyawan Giant Nangis Berjamaah, Netizen Sampaikan Simpati



Makanya, pihak Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan memastikan untuk terus memantau dan mengevaluasi pergerakan harga kedelai dunia, baik saat terjadi penurunan maupun kenaikan harga.

“Langkah ini bertujuan untuk memastikan harga kedelai di tingkat pengrajin dan di tingkat pasar tahu dan tempe berdada pada level yang sewajarnya,” ujarnya di Jakarta, Kamis (27/5/2021).

Nurwan menginfokan bahwa pemerintah akan mengimbau kepada para importir agar dapat memotong rantai distribusi dengan menyalurkan langsung kepada industri pengrajin khususnya daerah, kota, dan kabupaten yang dekat dengan lokasi gudang importir atau pihak distributor. Tujuannya agar pengrajin mendapatkan harga yang terjangkau.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin menjelaskan sistem perdagangan kedelai yang dianut oleh Indonesia adalah sistem perdagangan bebas, layaknya pasar global. Tak pelak, harga kedelai yang diterima di Indonesia bisa melompat secara tiba-tiba, seperti yang terjadi pada tahun awal dan pertengahan 2020, ketika itu harga kedelai Rp7.000 lalu berubah menjadi Rp8.500 di akhir tahun.

Aip menganjurkan, pemerintah perlu melakukan operasi pasar kepada produsen tempe dan tahu Indonesia melalui Kementerian Pertanian. Harga yang dipatok diusahakan landing dijual kepada distributor tempe tahu sebesar Rp8.500.

Baca juga:BNPT Lakukan Ini agar Propaganda KKB Tidak Didukung Masyarakat Papua

Dari naiknya harga tahu tempe, menyebabkan kerugian dari berbagai pihak. Aip menegaskan, pengrajin tahu tempe dari 160 ribu pabrik rumahanlah yang paling terpuruk. Sebab, dari 3 juta ton konsumsi kedelai tiap tahun, 99% dipakai untuk membuat tempe dan tahu.

Lanjutnya, Gakoptindo juga mendesak pemerintah untuk membantu para pengrajin tahu tempe dengan menaikkan harga sehingga nasib hidup petani dapat sejahtera. Ke depannya, Gakoptindo mengusulkan dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang, pemerintah harus meningkatkan produksi kedelai lokal serta mencari bibit unggul supaya produksi kedelai bisa meningkat dibandingkan dengan kedelai impor.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More