Investasi Bodong Berlabel Agama: Tawarkan Untung Sekaligus Pahala, Dapatnya Derita

Jum'at, 28 Mei 2021 - 20:15 WIB
Foto/ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Munculnya sejumlah kasus investasi bodong berlabel agama, mendorong masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap berbagai bentuk penawaran investasi. Seperti halnya kegiatan usaha investasi PT Kampoeng Kurma yang telah resmi dinyatakan pailit .

Perencana Keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Mike Rini mengungkapkan, investasi berlabel agama pada umumnya memainkan emosi seseorang.

Baca juga: Investor Baru Pasar Modal Tumbuh Subur di Tengah Pandemi

“Memainkan emosi orang terkait dengan tingkat keuntungan karena bisa cepat kaya tanpa kerja, untung tinggi pokoknya. Kemudian, biasanya juga diiming-imingi demi kebaikan umat manusia. Jadi ada pahalanya terkait dengan kepercayaan atau keyakinan agama,” ungkapnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Jumat (28/5/2021) di Jakarta.



Lanjut dia, pada umumnya orang-orang yang dituju memang masyarakat yang mempunyai literasi keuangan yang masih rendah. Sehingga, masyarakat tersebut sangat mudah dibujuk dengan diiming-imingi keuntungan yang tinggi tanpa risiko dan juga mendapatkan pahala.

Mike menjelaskan, agar tidak terjerat investasi bodong berlabel agama, masyarakat diminta agar tidak mudah terjebak atau teriming-imingi dengan keuntungan tinggi. Sebab, dia mengatakan, keuntungan yang tinggi juga memiliki risiko yang tinggi.

Baca juga: Manado Gempar! Pria Berbaju Pengantin Tewas usai Melompat dari Lantai 7 Hotel Berbintang

Kemudian, investasi bodong ini biasanya juga suka membuat slogan marketing demi kepentingan umat. Selain itu, menggunakan testimoni para pemuka agama dan membawa ayat-ayat yang ada di dalam kitab suci.

“Nah kalau udah ada empat ciri-ciri itu, sebaiknya dihindari. Ciri-ciri yang lain juga biasanya dia memberi insentif kalau kita sebagai orang yang direkrut kemudian bisa merekrut orang lain lagi. Jadi, modenya itu sebenarnya rekrutmen,” ujar Mike.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More