Tidak Batal, Munas Kadin Akan Digelar di Kendari pada 30 Juni
Senin, 31 Mei 2021 - 18:18 WIB
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) VIII di Kendari pada 30 Juni 2021. Semula, Munas akan diselenggarakan di Bali pada 2-4 Juni 2021.
Ketua Penyelenggara Munas VIII Kadin, Adisatrya Sulisto, mengungkapkan, penundaan Munas dikarenakan pertimbangan isu kesehatan. Hal ini sejalan arahan pemerintah untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 selepas Hari Raya Idul Fitri dan menghindari potensi mobilitas/kerumunan manusia dalam jumlah besar.
“Kami sudah melakukan koordinasi internal, dengan pertimbangan isu kesehatan dalam situasi dan kondisi pandemi saat ini, sehingga memang harus berpindah lokasi dan waktu pelaksanaannya. Keputusan mengenai hal ini sudah ditetapkan,” kata dia dalam keterangannya, Senin (31/5/2021).
Dia menambahkan, hal-hal lain terkait perubahan ini akan menyesuaikan lebih lanjut. Pelaksanaan Munas kali ini juga akan dilakukan secara hibrid, baik secara langsung di lokasi maupun daring. “Memang ada pembatasan untuk peserta dan peninjau. Kami harapkan nanti Munas bisa terlaksana dengan kondusif," tuturnya.
Dia pun berharap semua pihak bisa menerima keputusan terkait perubahan tersebut. Adanya pembatasan juga diharapkan tidak akan mengurangi nilai dari penyelenggaraan agenda lima tahunan Munas Kadin. "Pelaksanaan Munas akan dihadiri sekitar 300 orang terdiri dari unsur peserta, peninjau, pemerintah dan panitia," ungkapnya.
Sebagai informasi, selain membahas mengenai kebijakan orgnaisasi, dunia usaha dan perekonomian nasional, Munas Kadin kali ini juga mengagendakan pemilihan Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2020-2025. Dua kandidat siap bersaing yaitu Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid.
Ketua Penyelenggara Munas VIII Kadin, Adisatrya Sulisto, mengungkapkan, penundaan Munas dikarenakan pertimbangan isu kesehatan. Hal ini sejalan arahan pemerintah untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 selepas Hari Raya Idul Fitri dan menghindari potensi mobilitas/kerumunan manusia dalam jumlah besar.
“Kami sudah melakukan koordinasi internal, dengan pertimbangan isu kesehatan dalam situasi dan kondisi pandemi saat ini, sehingga memang harus berpindah lokasi dan waktu pelaksanaannya. Keputusan mengenai hal ini sudah ditetapkan,” kata dia dalam keterangannya, Senin (31/5/2021).
Dia menambahkan, hal-hal lain terkait perubahan ini akan menyesuaikan lebih lanjut. Pelaksanaan Munas kali ini juga akan dilakukan secara hibrid, baik secara langsung di lokasi maupun daring. “Memang ada pembatasan untuk peserta dan peninjau. Kami harapkan nanti Munas bisa terlaksana dengan kondusif," tuturnya.
Dia pun berharap semua pihak bisa menerima keputusan terkait perubahan tersebut. Adanya pembatasan juga diharapkan tidak akan mengurangi nilai dari penyelenggaraan agenda lima tahunan Munas Kadin. "Pelaksanaan Munas akan dihadiri sekitar 300 orang terdiri dari unsur peserta, peninjau, pemerintah dan panitia," ungkapnya.
Sebagai informasi, selain membahas mengenai kebijakan orgnaisasi, dunia usaha dan perekonomian nasional, Munas Kadin kali ini juga mengagendakan pemilihan Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2020-2025. Dua kandidat siap bersaing yaitu Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda