Miliarder AS Raih Keuntungan USD434 Miliar Selama Pandemi

Minggu, 24 Mei 2020 - 20:20 WIB
Miliarder Amerika Serikat Jeff Bezos, Bill Gates dan Mark Zuckerberg disebut meraih keuntungan selama pandemi Covid-19. Foto/Fox News
NEW YORK - Saat kebanyakan warga Amerika Serikat menghadapi kesulitan keuangan akibat pandemi virus corona asal China, para miliarder AS memperoleh peningkatan keuntungan bersih selama dua bulan pandemi Covid-19.

Melansir dari Business Insider, Minggu (24/5/2020), laporan yang diterbitkan Americans for Tax Fairness and the Institute for Policy Studies, sebanyak 623 miliarder di AS meraih keuntungan USD434 miliar sejak 19 Maret, ketika banyak negara bagian AS melakukan lockdown.

Menurut Forbes, para miliarder yang paling banyak mendapat untung selama pandemi adalah CEO Amazon Jeff Bezos, pendiri Microsoft Bill Gates, pendiri Facebook Mark Zuckerberg, investor Warren Buffett, dan pendiri Oracle Larry Ellison. Laporan tersebut menyebut kekayaan lima miliarder teratas ini meningkat USD75,5 miliar atau 19%.

Secara total, sekitar 600 miliarder AS, kekayaan mereka bertumbuh dari USD2,94 triliun menjadi USD3,38 triliun dalam dua bulan terakhir alias masa pandemi Covid-19.



"Pandemi telah mengungkapkan kesenjangan kekayaan di Amerika Serikat. Dan para miliarder tersebut adalah simbol mencolok dari ketidaksetaraan ekonomi itu," ujar Direktur Eksekutif American for Tax Fairness Frank Clemente.

Clemente menambahkan pasca pandemi, para orang kaya dan perusahaannya harus mulai membayar bagian pajak mereka secara adil. Sehingga bisa membangun masyarakat yang bekerja untuk semua orang. Bukan hanya membangun para miliarder dan para orang kalangan atas saja.

Laporan American for Tax Fairness muncul ketika jumlah pengangguran di AS bertambah akibat pembatasan aktifitas imbas pandemi Covid-19. Jumlah pengangguran AS bertambah 2,4 juta orang, menjadikan total selama pandemi menjadi 39 juta orang.

Sebelumnya dalam penelitian oleh Forbes, kekayaan miliarder AS turun USD3,1 triliun pada 2019 menjadi USD2,9 triliun pada 18 Maret 2020, alias sebelum pandemi Covid-19 begitu mengganas di Amerika Serikat.
(bon)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More