Mantap! PHI Dapat Temuan Besar Gas di WK West Ganal
Senin, 07 Juni 2021 - 18:24 WIB
JAKARTA - Pertamina Hulu West Ganal, salah satu anak perusahaan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) , mengumumkan temuan besar gas di sumur Eksplorasi Maha-2 yang terletak di lepas pantai Kalimantan Timur.
Maha-2 adalah sumur eksplorasi-appraisal laut dalam (deep water) yang merupakan bagian dari komitmen pasti kegiatan pemboran di Blok West Ganal dalam Joint Venture dengan Participant Interest 30% bersama Eni West Ganal Ltd. sebagai operator (40%) dan Neptune Energy West Ganal B.V. (30%) di Blok West Ganal.
Pemboran dimulai pada tanggal 16 April 2021 dan mencapai kedalaman akhir yaitu 2.970 meter dengan kedalaman air 1.115 meter pada tanggal 12 Mei 2021
"Maha-2 berhasil menemukan gas hydrocarbon dengan ketebalan 43 meter dan karakteristik reservoir yang sangat baik di level umur Pliocene. Dari hasil production test yang dibatasi oleh surface facility diperoleh pencatatan aliran gas sebesar 34 mmscfd yang merupakan salah satu penemuan besar sumber daya gas dan pertama di tahun 2021 oleh PHI," ungkap Senior Manager Relations PT Pertamina Hulu Indonbesia Farah Dewi dalam keterangan tertulis, Senin (7/6/2021).
Produksi gas dari lapangan Maha ini, lanjut dia, direncanakan akan di sambungkan ke dalam fasilitas Jangkrik Floating Production Unit (FPU). Dengan begitu, dapat memaksimalkan sinergi dan optimisasi waktu dan biaya pengembangan fasilitas subsea.
Farah menegaskan, penemuan ini sangat penting dalam mendukung pencapaian target produksi migas Indonesia yang terdiri dari 1 mmbopd minyak dan 12,3 bcfpd gas di tahun 2030. Ini juga sejalan dengan strategi Pertamina dalam membangun strategic partnership dan pengembangan migas laut dalam.
Terkait kinerja, pada tahun 2020 PHI mencatatkan realisasi produksi minyak sebesar 51,9 mbopd dan realisasi produksi gas sebesar 728 mmscfd.
"PHI sebagai Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina terus berkomitmen melakukan pemboran dengan prioritas pada aspek HSSE dan operational excellence untuk menjaga keberlanjutan operasi dan produksi migas ke depan," pungkasnya.
Maha-2 adalah sumur eksplorasi-appraisal laut dalam (deep water) yang merupakan bagian dari komitmen pasti kegiatan pemboran di Blok West Ganal dalam Joint Venture dengan Participant Interest 30% bersama Eni West Ganal Ltd. sebagai operator (40%) dan Neptune Energy West Ganal B.V. (30%) di Blok West Ganal.
Pemboran dimulai pada tanggal 16 April 2021 dan mencapai kedalaman akhir yaitu 2.970 meter dengan kedalaman air 1.115 meter pada tanggal 12 Mei 2021
"Maha-2 berhasil menemukan gas hydrocarbon dengan ketebalan 43 meter dan karakteristik reservoir yang sangat baik di level umur Pliocene. Dari hasil production test yang dibatasi oleh surface facility diperoleh pencatatan aliran gas sebesar 34 mmscfd yang merupakan salah satu penemuan besar sumber daya gas dan pertama di tahun 2021 oleh PHI," ungkap Senior Manager Relations PT Pertamina Hulu Indonbesia Farah Dewi dalam keterangan tertulis, Senin (7/6/2021).
Produksi gas dari lapangan Maha ini, lanjut dia, direncanakan akan di sambungkan ke dalam fasilitas Jangkrik Floating Production Unit (FPU). Dengan begitu, dapat memaksimalkan sinergi dan optimisasi waktu dan biaya pengembangan fasilitas subsea.
Farah menegaskan, penemuan ini sangat penting dalam mendukung pencapaian target produksi migas Indonesia yang terdiri dari 1 mmbopd minyak dan 12,3 bcfpd gas di tahun 2030. Ini juga sejalan dengan strategi Pertamina dalam membangun strategic partnership dan pengembangan migas laut dalam.
Terkait kinerja, pada tahun 2020 PHI mencatatkan realisasi produksi minyak sebesar 51,9 mbopd dan realisasi produksi gas sebesar 728 mmscfd.
"PHI sebagai Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina terus berkomitmen melakukan pemboran dengan prioritas pada aspek HSSE dan operational excellence untuk menjaga keberlanjutan operasi dan produksi migas ke depan," pungkasnya.
(fai)
tulis komentar anda