Kemnaker Fokus Pengembangan BLK Komunitas
Rabu, 09 Juni 2021 - 20:26 WIB
JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan tengah serius dalam upaya pengembangan dan penguatan BLK Komunitas , sebagai salah satu jawaban bagi tantangan ketenagakerjaan saat ini. Tantangan ketenagakerjaan yang dimaksud adalah bonus demografi, revolusi industri 4.0 dan dampak pandemi. BLK K juga diharapkan menjadi salah satu solusi dalam mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia.
Hal itu disampaikan Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan (Stafsus Menaker), Caswiyono Rushdie Cakrawangsa dalam Workshop Peta Jalan Kemandirian Balai Latihan Kerja Komunitas (BLK K), yang berlangsung selama tiga hari (7-9 Juni 2019) di Tasikmalaya, Jawa Barat.
"Rangkaian perhelatan Rembuk Nasional Vokasi dan Kewirausahan & Peresmian BLK Komunitas 2020 di Pondok Pesantren Cipasung kemarin, telah menoreh makna penting.
Di samping menjadi penanda dimulainya operasional 1.014 BLK Komunitas yang dbangun tahun 2020, juga meneguhkan upaya penting untuk memastikan semua BLK Komunitas yang jumlahnya kini mencapai 2.127, menjadi lembaga pelatihan yang mandiri dan profesional," kata Caswiyono, Rabu (9/6/2021).
Kemandirian BLK K itu, menurutnya, ditandai dengan terbentuknya secara resmi Forum Komunikasi Nasional BLK Komunitas; terjalinnya kemitraan strategis dengan berbagai stakeholders; adanya peta jalan kemandirian BLK Komunitas, serta; ditetapkannya 25 BLK Komunitas terbaik menjadi Inkubator Kewirausahaan. "Ini semua merupakan ikhtiar nyata Bu Menaker Ida Fauziyah dalam mempercepat pembangunan sumberdaya manusia dan pemulihan ekonomi nasional" tandasnya.
Penetapan 25 BLK K sebagai inkubator usaha itu, adalah hasil seleksi dari 40 BLK K unggulan, periode pembangunan tahun 2017 yang mengikuti workshop bertajuk Peta Jalan Kemandirian BLK K, di Tasikmalaya. Menurut Stafsus Menaker, Pengembangan BLK Komunitas membutuhkan kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak. BLK K juga diproyeksikan untuk menjadi pemeran utama dalam ekosistem pelayanan ketenagakerjaan di Indonesia.
"BLK Komunitas harus jadi pemeran utama dalam link and match antara dunia pendidikan dan pelatihan dengan dunia kerja dan usaha. Karenanya, BLK Komunitas juga harus menjadi inkubator wirausaha, dan berperan menyiapkan kompetensi calon pekerja, termasuk pekerja migran Indonesia (PMI), terutama di kantong PMI," tambahnya.
BLK K juga akan ditransformasikan sebagai wadah pengembangan talenta muda Indonesia, selaras dengan upaya peningkatan sumber daya manusia yang saat ini terus dilakukan. Dalam upaya transformasi BLK K tersebut, Kemnaker juga mengupayakan perluasan kerjasama dan kemitraan dengan berbagai stakeholder dan perusahaan. Tujuannya, agar BLK K semakin mandiri, mampu meningkatkan kualitas pelatihan, serta menempatkan alumni pelatihannya sebagai pekerja terampil, maupun sebagai wirausahawan.
Hal itu disampaikan Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan (Stafsus Menaker), Caswiyono Rushdie Cakrawangsa dalam Workshop Peta Jalan Kemandirian Balai Latihan Kerja Komunitas (BLK K), yang berlangsung selama tiga hari (7-9 Juni 2019) di Tasikmalaya, Jawa Barat.
"Rangkaian perhelatan Rembuk Nasional Vokasi dan Kewirausahan & Peresmian BLK Komunitas 2020 di Pondok Pesantren Cipasung kemarin, telah menoreh makna penting.
Di samping menjadi penanda dimulainya operasional 1.014 BLK Komunitas yang dbangun tahun 2020, juga meneguhkan upaya penting untuk memastikan semua BLK Komunitas yang jumlahnya kini mencapai 2.127, menjadi lembaga pelatihan yang mandiri dan profesional," kata Caswiyono, Rabu (9/6/2021).
Kemandirian BLK K itu, menurutnya, ditandai dengan terbentuknya secara resmi Forum Komunikasi Nasional BLK Komunitas; terjalinnya kemitraan strategis dengan berbagai stakeholders; adanya peta jalan kemandirian BLK Komunitas, serta; ditetapkannya 25 BLK Komunitas terbaik menjadi Inkubator Kewirausahaan. "Ini semua merupakan ikhtiar nyata Bu Menaker Ida Fauziyah dalam mempercepat pembangunan sumberdaya manusia dan pemulihan ekonomi nasional" tandasnya.
Penetapan 25 BLK K sebagai inkubator usaha itu, adalah hasil seleksi dari 40 BLK K unggulan, periode pembangunan tahun 2017 yang mengikuti workshop bertajuk Peta Jalan Kemandirian BLK K, di Tasikmalaya. Menurut Stafsus Menaker, Pengembangan BLK Komunitas membutuhkan kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak. BLK K juga diproyeksikan untuk menjadi pemeran utama dalam ekosistem pelayanan ketenagakerjaan di Indonesia.
"BLK Komunitas harus jadi pemeran utama dalam link and match antara dunia pendidikan dan pelatihan dengan dunia kerja dan usaha. Karenanya, BLK Komunitas juga harus menjadi inkubator wirausaha, dan berperan menyiapkan kompetensi calon pekerja, termasuk pekerja migran Indonesia (PMI), terutama di kantong PMI," tambahnya.
BLK K juga akan ditransformasikan sebagai wadah pengembangan talenta muda Indonesia, selaras dengan upaya peningkatan sumber daya manusia yang saat ini terus dilakukan. Dalam upaya transformasi BLK K tersebut, Kemnaker juga mengupayakan perluasan kerjasama dan kemitraan dengan berbagai stakeholder dan perusahaan. Tujuannya, agar BLK K semakin mandiri, mampu meningkatkan kualitas pelatihan, serta menempatkan alumni pelatihannya sebagai pekerja terampil, maupun sebagai wirausahawan.
tulis komentar anda