Pupuk Indonesia dan Polowijo Gosari Kaji Pembangunan Pabrik Pupuk Kieserite
Jum'at, 11 Juni 2021 - 10:38 WIB
JAKARTA - PT Petrokimia Gresik, anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) , bersama PT Polowijo Gosari Indonesia bersepakat untuk melakukan kajian pembangunan pabrik pupuk kieserite. Kesepakatan itu diwujukan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Jakarta pada hari ini, Jumat (11/6/2021).
Nota kesepahaman ditandatangani oleh Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo dan Direktur Utama Polowijo Gosari Indonesia Deddy Harnoko Sucahyo. Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman dan Senior Advisor Polowijo Gosari Indonesia Soegiharto ikut hadir untuk menyaksikan.
Bakir menyambut hangat kesepakatan ini. Menurutnya, pendirian pabrik pupuk kieserite memiliki potensi yang sangat besar bagi seluruh pihak yang terlibat, baik Pupuk Indonesia, Polowijo Gosari Indonesia, serta Petrokimia Gresik.
“Kajian pendirian pabrik pupuk kieserite ini sejalan dengan upaya transformasi bisnis Pupuk Indonesia untuk melakukan diferensiasi usaha, serta sesuai dengan visi untuk menjadi perusahaan penyedia nutrisi tanaman dan solusi pertanian berkelanjutan,” jelas Bakir.
Baca juga:Bukan Jualan Produk, Ini Tujuan Utama McDonald's Luncurkan BTS Meal
Bakir menambahkan, potensi pasar pupuk kieserite sendiri masih sangat besar mengingat saat ini kebutuhannya di Indonesia masih banyak dipenuhi melalui impor. Ia berharap kerja sama ini dapat bersifat jangka panjang karena masih banyak pasar potensial yang perlu diisi melalui produk pupuk seperti ini. Kerja sama ini juga nantinya bisa mengurangi impor sehingga menekan pengeluaran devisa.
“Peluangnya besar, dan kita juga bisa kembangkan produk pupuk lain," kata Bakir.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo mengatakan dalam MoU tersebut, pihak Petrokimia Gresik dan Polowijo Gosari Indonesia akan melakukan kajian bersama dalam empat aspek, yakin aspek pasar, aspek teknis, aspek ekonomi, serta aspek lokasi. Proses kajian ini ditargetkan selesai setelah dua tahun.
Dwi mengungkapkan bahwa pasar pupuk kieserite di Indonesia masih terbuka lebar, karena belum banyak pemain atau produsen pupuk kieserie di Indonesia. “Terutama untuk pasar perkebunan kelapa sawit” kata Dwi.
Nota kesepahaman ditandatangani oleh Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo dan Direktur Utama Polowijo Gosari Indonesia Deddy Harnoko Sucahyo. Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman dan Senior Advisor Polowijo Gosari Indonesia Soegiharto ikut hadir untuk menyaksikan.
Bakir menyambut hangat kesepakatan ini. Menurutnya, pendirian pabrik pupuk kieserite memiliki potensi yang sangat besar bagi seluruh pihak yang terlibat, baik Pupuk Indonesia, Polowijo Gosari Indonesia, serta Petrokimia Gresik.
“Kajian pendirian pabrik pupuk kieserite ini sejalan dengan upaya transformasi bisnis Pupuk Indonesia untuk melakukan diferensiasi usaha, serta sesuai dengan visi untuk menjadi perusahaan penyedia nutrisi tanaman dan solusi pertanian berkelanjutan,” jelas Bakir.
Baca juga:Bukan Jualan Produk, Ini Tujuan Utama McDonald's Luncurkan BTS Meal
Bakir menambahkan, potensi pasar pupuk kieserite sendiri masih sangat besar mengingat saat ini kebutuhannya di Indonesia masih banyak dipenuhi melalui impor. Ia berharap kerja sama ini dapat bersifat jangka panjang karena masih banyak pasar potensial yang perlu diisi melalui produk pupuk seperti ini. Kerja sama ini juga nantinya bisa mengurangi impor sehingga menekan pengeluaran devisa.
“Peluangnya besar, dan kita juga bisa kembangkan produk pupuk lain," kata Bakir.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo mengatakan dalam MoU tersebut, pihak Petrokimia Gresik dan Polowijo Gosari Indonesia akan melakukan kajian bersama dalam empat aspek, yakin aspek pasar, aspek teknis, aspek ekonomi, serta aspek lokasi. Proses kajian ini ditargetkan selesai setelah dua tahun.
Dwi mengungkapkan bahwa pasar pupuk kieserite di Indonesia masih terbuka lebar, karena belum banyak pemain atau produsen pupuk kieserie di Indonesia. “Terutama untuk pasar perkebunan kelapa sawit” kata Dwi.
tulis komentar anda