Realisasi Anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional Baru Capai 31,4%
Selasa, 15 Juni 2021 - 13:25 WIB
JAKARTA - Realisasi anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) tahun ini dinilai masih rendah, karena baru mencapai Rp219,65 triliun atau 31,4% dari pagu anggaran Rp699,43 triliun hingga akhir tahun ini.
Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto memastikan, pemerintah akan terus memonitor sejumlah kendala dalam pemulihan ekonomi di tengah situasi yang sangat dinamis saat ini.
"Pemerintah terus memonitor agar bisa diakselerasi," kata Airlangga melalui video virtual, Selasa (15/6/2021).
Pemerintah juga akan tetap menyeimbangkan kebijakan 'gas dan rem' dengan program yang dilakukan. Rinciannya, untuk klaster kesehatan pada program PEN terealisasi Rp35,41 triliun atau 20,5 persen dari pagu anggaran Rp172,84 triliun. Ini terdiri dari diagnostik (testing dan tracing), program vaksinasi, insentif perpajakan kesehatan, hingga penanganan kesehatan pada daerah.
Untuk klaster perlindungan sosial terealisasi Rp64,04 triliun atau 43,2% dari pagu anggaran Rp148,27 triliun. Ini terdiri dari PKH, Kartu Sembako, Kartu Prakerja, hingga subsidi kuota. Realisasi dukungan UMKM dan korporasi sebesar Rp41,73 triliun terdiri atas BPUM Rp11,76 triliun, IJP UMKM dan korporasi Rp1,02 triliun, serta penempatan dana untuk restrukturisasi kredit perbankan Rp28,95 triliun.
"KUR sampai 14 Juni 2021 sudah mencapai Rp111,9 triliun dan ini 44,26 persen dari target yang sudah ditingkatkan menjadi Rp253 triliun diberikan kepada 3,06 juta debitur," tandas dia.
Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto memastikan, pemerintah akan terus memonitor sejumlah kendala dalam pemulihan ekonomi di tengah situasi yang sangat dinamis saat ini.
"Pemerintah terus memonitor agar bisa diakselerasi," kata Airlangga melalui video virtual, Selasa (15/6/2021).
Pemerintah juga akan tetap menyeimbangkan kebijakan 'gas dan rem' dengan program yang dilakukan. Rinciannya, untuk klaster kesehatan pada program PEN terealisasi Rp35,41 triliun atau 20,5 persen dari pagu anggaran Rp172,84 triliun. Ini terdiri dari diagnostik (testing dan tracing), program vaksinasi, insentif perpajakan kesehatan, hingga penanganan kesehatan pada daerah.
Untuk klaster perlindungan sosial terealisasi Rp64,04 triliun atau 43,2% dari pagu anggaran Rp148,27 triliun. Ini terdiri dari PKH, Kartu Sembako, Kartu Prakerja, hingga subsidi kuota. Realisasi dukungan UMKM dan korporasi sebesar Rp41,73 triliun terdiri atas BPUM Rp11,76 triliun, IJP UMKM dan korporasi Rp1,02 triliun, serta penempatan dana untuk restrukturisasi kredit perbankan Rp28,95 triliun.
"KUR sampai 14 Juni 2021 sudah mencapai Rp111,9 triliun dan ini 44,26 persen dari target yang sudah ditingkatkan menjadi Rp253 triliun diberikan kepada 3,06 juta debitur," tandas dia.
(agn)
tulis komentar anda