IHSG Rawan Koreksi, Intip Saham Pilihan Hari ini

Kamis, 17 Juni 2021 - 07:38 WIB
Ilustrasi. FOTO/SINDOnews
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan hari ini. Pergerakan indeks akan berada di kisaran 6.053-6.090. Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG break out support MA5 dengan indikasi lanjutan pelemahan dengan momentum RSI dan Stochastic yang bergerak bearish.

"Indikator MACD tertahan pada pergerakan signal line yang berada di area overvalue. Sehingga secara teknikal IHSG berpotensi kembali berpotensi tertekan dengan support resistance 6.053-6.090," ujar Lanjar dalam risetnya, Kamis (17/6/2021).



Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya; AALI, ACES, BNGA, BSDE, CTRA, HMSP, INKP, LSIP, SMRA. Sebelumnya, IHSG ditutup melemah 10,47 poin atau 0,17 persen ke level 6.078,57 setelah sempat bergerak terkonsolidasi diambang zona hijau. Saham-saham disektor kesehatan (-1.15%) dan Keuangan (-1.08%) memimpin pelemahan sedangkan penguatan dari saham-saham disektor teknologi (+16.63%) dan konsumsi non primer (+0.44%) gagal membawa IHSG bertahan di zona hijau.



Investor terlihat berhati-hati pada hasil pertemuan FOMC setelah spekulasi pengurangan pembelian aset obligasi dan prospek suku bunga ke depan. Investor pun akan terfokus pada langkah Bank Indonesia dalam menyikapi hasil pertemuan Federal Reserve nanti.

Sementara itu, Bursa Asia mayoritas melemah dengan indeks Nikkei (-0.51%), TOPIX (+0.02%), HangSeng (-0.70%) dan CSI300 (-1.67%) turun mengiringi ekuitas berjangka AS yang berfluktuatif dalam aksi tunggu investor terhadap pertemuan Federal Reserve. China memerintahkan perusahaan negara untuk membatasi eksposur komoditas luar negeri untuk mengendalikan melonjaknya harga bahan baku.



Bursa Eropa dibuka bergerak cenderung melemah. Indeks Eurostoxx (-0.02%), FTSE (+0.08%), DAX (-0.29%) turun dengan produsen kimia memimpin kenaikan kecil di Eropa. Investor menandai waktu sebelum keputusan kebijakan Fed jatuh tempo pada hari Rabu, karena kekhawatiran meningkat bahwa para pejabat dapat menentukan jadwal untuk mengurangi suntikan stimulus yang telah mendorong ledakan pasar.

Pernyataan terbaru diatur untuk memasukkan proyeksi terbaru untuk suku bunga dan prakiraan ekonomi. Dengan inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang meningkat tahun ini, Ketua Fed Jerome Powell dan rekan-rekannya dapat mempertimbangkan untuk melanjutkan diskusi tentang pengurangan stimulus moneter dan meletakkan dasar untuk kenaikan suku bunga pasca-pandemi pertama segera setelah 2023.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More