Penguatan IHSG di Sesi Awal Dampak dari Bursa Regional
Selasa, 22 Juni 2021 - 10:40 WIB
JAKARTA - Pada pembukaan perdagangan hari ini (22/6/2021), indeks harga saham gabungan (IHSG) berada di zona hijau. IHSG menguat 10,41 poin atau 0,17% ke level 6.006.
Equity Analyst PT Panin Sekuritas Rendy Wijaya mengatakan, kondisi market global dan regional yang menguat tentu akan memberikan dampak positif bagi IHSG. Sebab, beberapa hari ke belakang ini IHSG memang cukup tertekan.
Baca juga:Brunei Bebas Corona (2): Berikut Titah Sultan Hassanal Bolkiah
“Kalau kita melihat mungkin dari pasar global dan regional tentunya akan berdampak posistif ke IHSG. Memang jika dilihat belakangan ini kan IHSG kita juga tertekan oleh outflow akibat pernyataan The Fed di pekan lalu,” katanya dalam acara Market Opening IDX Channel, Selasa (22/6/2021).
Kemudian, Rendy menjelaskan, di pekan ini kemungkinan investor masih akan mencermati pernyataan dari Jerome Powell (Ketua The Fed) melanjutkan hasil meeting The Fed di pekan lalu.
“Apakah memang nantinya kebijakan yang hawkish ini benar-benar dipercepat. Jadi, mungkin ini yang masih akan dicermati market. Dan kita lihat juga mungkin hari ini nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) sedikit lebih soft dibandingkan setelah pernyataan The Fed kemarin,” jelas dia.
Baca juga:Kasus COVID-19 di Semarang Menggila, Simpang Lima dan Kota Tua Ditutup Sementara
Lanjutnya, sebenarnya investor sudah mulai mencermati dan kembali mempertanyakan terkait rencana normalisasi kebijakan moneter The Fed yang akan dipercepat. Nantinya pada tahun 2023 diekspetasikan akan ada dua kali kenaikan suku bunga.
“Jadi, ini yang kita lihat investor mulai kembali sedikit penahanan masuk lagi ke aset berisiko seperti saham, karena kita lihat mungkin The Fed belum akan melakukan percepatan normalisasi moneternya,” ucap Rendy.
Equity Analyst PT Panin Sekuritas Rendy Wijaya mengatakan, kondisi market global dan regional yang menguat tentu akan memberikan dampak positif bagi IHSG. Sebab, beberapa hari ke belakang ini IHSG memang cukup tertekan.
Baca juga:Brunei Bebas Corona (2): Berikut Titah Sultan Hassanal Bolkiah
“Kalau kita melihat mungkin dari pasar global dan regional tentunya akan berdampak posistif ke IHSG. Memang jika dilihat belakangan ini kan IHSG kita juga tertekan oleh outflow akibat pernyataan The Fed di pekan lalu,” katanya dalam acara Market Opening IDX Channel, Selasa (22/6/2021).
Kemudian, Rendy menjelaskan, di pekan ini kemungkinan investor masih akan mencermati pernyataan dari Jerome Powell (Ketua The Fed) melanjutkan hasil meeting The Fed di pekan lalu.
“Apakah memang nantinya kebijakan yang hawkish ini benar-benar dipercepat. Jadi, mungkin ini yang masih akan dicermati market. Dan kita lihat juga mungkin hari ini nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) sedikit lebih soft dibandingkan setelah pernyataan The Fed kemarin,” jelas dia.
Baca juga:Kasus COVID-19 di Semarang Menggila, Simpang Lima dan Kota Tua Ditutup Sementara
Lanjutnya, sebenarnya investor sudah mulai mencermati dan kembali mempertanyakan terkait rencana normalisasi kebijakan moneter The Fed yang akan dipercepat. Nantinya pada tahun 2023 diekspetasikan akan ada dua kali kenaikan suku bunga.
“Jadi, ini yang kita lihat investor mulai kembali sedikit penahanan masuk lagi ke aset berisiko seperti saham, karena kita lihat mungkin The Fed belum akan melakukan percepatan normalisasi moneternya,” ucap Rendy.
(uka)
tulis komentar anda