Persiapan Munas Kadin di Kendari Jalan Terus
Kamis, 24 Juni 2021 - 18:12 WIB
“Kami menyiapkan kendaraan, penginapan. Hotel Claro itu sudah di-booking satu hotel. Karena ini Covid-19, jadi pada hari pelaksanaan Munas itu tidak ada yang bisa masuk selain panitia dan peserta Munas. Rapid test akan dilakukan dua kali yaitu saat masuk hotel dan saat masuk arena Munas. Bahkan sopir yang antar peserta juga dites rapid,” ujar Rahmat.
Alat tes rapid antigen yang digunakan panitia didatangkan khusus dari Jakarta yang hasilnya cukup 15 menit sudah diketahui hasilnya. Dalam pelaksanaan rapid tes ini, kata Rahmat, panitia bekerja sama dengan Satgas Covid-19 Kota Kendari dan Provinsi Sultra.
(Baca juga:Covid-19 di Kendari Melonjak, Kadin Daerah dan Asosiasi Kompak Desak Penundaan Munas Kadin)
Selain itu, pada saat Munas juga akan diluncurkan vaksinasi gotong royong dengan total yang akan divaksin Covid-19 berjumlah 1.500 orang. Pembukaan Munas akan dilakukan di Masjid Al-Alam pada 30 Juni 2021. Pelaksanaan Munas dipastikan akan berlangsung hingga 2 Juli 2021.
Sementara itu, Jubir Satgas Covid-19 Kota Kendari dokter Algazali mengatakan dalam kurun tiga pekan ini terjadi peningkatan kasus positif Covid-19. Namun masyarakat diharapkan tidak panik karena boleh dikatakan kejadiannya serupa hampir terjadi di seluruh Indonesia, khususnya Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Tengah.
(Baca juga:Covid Melonjak, Munas Kadin VIII di Kendari Bisa Ditunda)
“Jumlah yang positif untuk Kota Kendari itu kemarin 151, kemudian yang hari ini terkonfirmasi 46 orang. Jadi sekitar 197. Statusnya untuk Kota Kendari ada tiga kecamatan yang berstatus merah, namun tidak semua karena ada kelurahan yang statusnya tidak merah. Jadi tidak bisa mengambil kesimpulan secara menyeluruh,” ujar Algazali.
Lanjut dia, masyarakat Kota Kendari saat ini masih bebas melakukan aktivitas keluar rumah, misalnya ke kantor dan ke pasar. Namun, pihaknya selalu mengimbau agar protokol kesehatan dipatuhi mulai dari selalu memakai masker, menjaga jarak, menghindari tempat-tempat keramaian, dan lain sebagainya.
Terkait penyebab meningkatnya kasus Covid-19, Algazali mengaku susah mengasumsikan apakah karena mudik lebaran atau karena dari luar daerah. Yang pasti kata dia, saat ini masyarakat sudah mulai tidak menggunakan masker, misalnya di pasar, di tempat ibadah, atau tempat keramaian lainnya. Tidak menggunakan masker ini, kata dia, menjadi hal yang rawan untuk penularan Covid-19.
Sebagai langkah penanganan Covid-19 agar tidak meningkat, Satgas terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Kemudian operasi yustisi tetap dijalankan, dan pelacakan kontak erat.
Alat tes rapid antigen yang digunakan panitia didatangkan khusus dari Jakarta yang hasilnya cukup 15 menit sudah diketahui hasilnya. Dalam pelaksanaan rapid tes ini, kata Rahmat, panitia bekerja sama dengan Satgas Covid-19 Kota Kendari dan Provinsi Sultra.
(Baca juga:Covid-19 di Kendari Melonjak, Kadin Daerah dan Asosiasi Kompak Desak Penundaan Munas Kadin)
Selain itu, pada saat Munas juga akan diluncurkan vaksinasi gotong royong dengan total yang akan divaksin Covid-19 berjumlah 1.500 orang. Pembukaan Munas akan dilakukan di Masjid Al-Alam pada 30 Juni 2021. Pelaksanaan Munas dipastikan akan berlangsung hingga 2 Juli 2021.
Sementara itu, Jubir Satgas Covid-19 Kota Kendari dokter Algazali mengatakan dalam kurun tiga pekan ini terjadi peningkatan kasus positif Covid-19. Namun masyarakat diharapkan tidak panik karena boleh dikatakan kejadiannya serupa hampir terjadi di seluruh Indonesia, khususnya Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Tengah.
(Baca juga:Covid Melonjak, Munas Kadin VIII di Kendari Bisa Ditunda)
“Jumlah yang positif untuk Kota Kendari itu kemarin 151, kemudian yang hari ini terkonfirmasi 46 orang. Jadi sekitar 197. Statusnya untuk Kota Kendari ada tiga kecamatan yang berstatus merah, namun tidak semua karena ada kelurahan yang statusnya tidak merah. Jadi tidak bisa mengambil kesimpulan secara menyeluruh,” ujar Algazali.
Lanjut dia, masyarakat Kota Kendari saat ini masih bebas melakukan aktivitas keluar rumah, misalnya ke kantor dan ke pasar. Namun, pihaknya selalu mengimbau agar protokol kesehatan dipatuhi mulai dari selalu memakai masker, menjaga jarak, menghindari tempat-tempat keramaian, dan lain sebagainya.
Terkait penyebab meningkatnya kasus Covid-19, Algazali mengaku susah mengasumsikan apakah karena mudik lebaran atau karena dari luar daerah. Yang pasti kata dia, saat ini masyarakat sudah mulai tidak menggunakan masker, misalnya di pasar, di tempat ibadah, atau tempat keramaian lainnya. Tidak menggunakan masker ini, kata dia, menjadi hal yang rawan untuk penularan Covid-19.
Sebagai langkah penanganan Covid-19 agar tidak meningkat, Satgas terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Kemudian operasi yustisi tetap dijalankan, dan pelacakan kontak erat.
tulis komentar anda