Rupiah Diramal Melemah, Ini Penyebabnya

Selasa, 29 Juni 2021 - 09:05 WIB
Ilustrasi. FOTO/Yorri Farli
JAKARTA - Nilai tukar rupiah kemungkinan masih dibayangi tekanan pelemahan terhadap dolar AS hari ini. Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra mengatakan pelaku pasar mewaspadai data tenaga kerja AS yang akan dirilis Jumat malam pekan ini.

"Data yang lebih bagus dari ekspektasi bisa mendorong penguatan dolar lebih lanjut karena ekpektasi pengetatan moneter AS," kata Ariston di Jakarta, Selasa (29/6/2021).



Seperti diketahui, Bank Sentral AS mempertimbangkan perkembangan dua data ekonomi untuk menentukan kebijakan moneter ke depan yaitu data inflasi dan tenaga kerja. Data inflasi AS sudah menunjukan kenaikan melebihi target 2%. Dan bila data tenaga kerja juga terlihat menunjukkan perbaikan yang signifikan. Pasar akan berekspektasi pengetatan moneter AS sudah dekat. Dan ini bisa mendorong penguatan dollar AS.



Selain itu, situasi covid selama negri yang belum menunjukkan perbaikan masih menjadi penekan rupiah. Pembatasan aktivitas yang lebih ketat sudah diputuskan kemarin. Ini bisa menekan perekonomian bila berlangsung lebih lama. "Rupiah masih berpotensi bergerak di kisaran 14400-14480," tandas dia.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More