Rupiah Letoi Gara-Gara BPK Khawatir atas Utang Pemerintah

Senin, 28 Juni 2021 - 20:16 WIB
loading...
Rupiah Letoi Gara-Gara...
Foto/ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Rupiah ditutup melemah 20 poin atas dolar Amerika Serikat (AS) dan berada di level Rp14.445 ada perdagangan hari ini (28/6). Melemahnya mata uang garuda disebabkan oleh sentimen negatif dari melonjaknya kasus Covid-19 di Tanah Air.

Direktur PTTRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan, laju pemulihan ekonomi terhambat lantaran lonjakan kasus Covid-19 yang kembali mencetak rekornya. Rekor sebelumnya berada di kisaran 15.000 kemudian melambung lagi di atas 20.000 kasus per hari.

Baca juga:Hukum Mencukur Alis Menurut Islam

“Apalagi DKI Jakarta kemarin mencatat rekor penambahan kasus sebanyak 7.505, ada kemungkinan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro yang lebih ketat akan diterapkan. Langkah itu tentunya berisiko menghambat laju pemulihan ekonomi,” ungkap Ibrahim dalam rilis hariannya, Senin (28/6/2021).

Selain itu, Ibrahim mengungkapkan, sentimen negatif lainnya berasal dari utang pemerintah. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengaku khawatir pemerintah Indonesia tidak bisa membayar utang.

Saat ini rasio utang Indonesia terhadap penerimaan sudah tembus 369% atau jauh di atas rekomendasi International Debt Relief (IDR) sebesar 92-176% dan rekomendasi Dana Moneter Internasional IMF sebesar 90-150%.

“Masalahnya, tren penambahan utang dan biaya bunga sudah melebihi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) dan penerimaan negara yang memunculkan kekhawatiran terhadap penurunan kemampuan pemerintah untuk membayar,” tuturnya.

BPK juga memberikan catatan terhadap indikator kesinambungan fiskal 2020 sebesar 4,27% yang telah melampaui batas yang direkomendasikan The International Standards of Supreme Audit Institutions (ISSAI) 5441- debt indicator, yakni di bawah 0%.

Baca juga:Rektor Panggil BEM UI karena Sindir Jokowi, Ulil: Baru 2 Periode, Apalagi 3?

Selain itu, hasil pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LHP LKPP) 2020 menunjukkan rasio debt service terhadap penerimaan telah mencapai 46,77%.

“Ini melampaui rekomendasi IMF sebesar 25-35% dan rasio pembayaran bunga terhadap penerimaan telah mencapai 19,06%, melampaui rekomendasi IDR sebesar 7-10%,”katanya.

Sementara itu, untuk perdagangan besok mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp14.435-Rp14.470.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Menguat Tipis, Rupiah...
Menguat Tipis, Rupiah Ditutup ke Rp16.833 per Dolar AS Sore Ini
BI Lapor Utang Luar...
BI Lapor Utang Luar Negeri Turun Jadi USD427,2 Miliar per Februari 2025
Rupiah Melemah ke Rp16.826...
Rupiah Melemah ke Rp16.826 per Dolar AS, Masih Dipicu Tarif Impor Trump
Cadangan Devisa Maret...
Cadangan Devisa Maret 2025 Meningkat Jadi USD157,1 Miliar, Ini 2 Sumber Utamanya
Trump Melunak Soal Tarif,...
Trump Melunak Soal Tarif, Kurs Rupiah Balik Menguat usai Hampir Ambruk ke Rp17 Ribu
Nilai Tukar Rupiah Menuju...
Nilai Tukar Rupiah Menuju Rp17.000, Intip Dampak dan Mitigasinya
Gara-gara Tarif Trump,...
Gara-gara Tarif Trump, Rupiah Ambruk Nyaris Tembus Rp17.000 per Dolar AS
Bank Raksasa Jerman...
Bank Raksasa Jerman Memperingatkan Kejatuhan Dolar AS, Ini Dasarnya
Dihantui Tarif AS, Rupiah...
Dihantui Tarif AS, Rupiah Terancam Tembus Rp17.000 - IHSG Rontok
Rekomendasi
Nova Arianto Belum Pikirkan...
Nova Arianto Belum Pikirkan SEA Games 2025, Fokus Total ke Piala Dunia U-17!
Pemprov Jabar Siap Lawan...
Pemprov Jabar Siap Lawan Putusan PTUN dalam Sengketa Lahan SMAN 1 Bandung
Ngeri! Wisatawan Jatim...
Ngeri! Wisatawan Jatim Park Batu Terlempar dari Wahana Permainan 360 Pendulum
Berita Terkini
Pasarkan Produk Green...
Pasarkan Produk Green Coke, Pertachem Dorong Hilirisasi Nasional
14 menit yang lalu
Transformasi ESG Berbasis...
Transformasi ESG Berbasis Teknologi, Envicount Luncurkan Platform Inovatif
53 menit yang lalu
Siasati Tarif Trump,...
Siasati Tarif Trump, RI Siap Genjot Pasar Ekspor Eropa dan Australia
1 jam yang lalu
Dukungan BRI Antar Usaha...
Dukungan BRI Antar Usaha Lokal Perhiasan Batu Alam Rambah Pasar Internasional
3 jam yang lalu
AS Menang Banyak? Ini...
AS Menang Banyak? Ini Tawaran Indonesia dalam Negosiasi Tarif
3 jam yang lalu
Tren Baru: Transformasi...
Tren Baru: Transformasi Konsep Mal ke Modern Culture untuk Urban Lifestyle
4 jam yang lalu
Infografis
Mantan Presiden Filipina...
Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap atas Perintah ICC
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved