Airlangga Hartarto: Lanjutkan Surplus Perdagangan, Dorong UMKM Jadi Eksportir
Rabu, 30 Juni 2021 - 22:36 WIB
JAKARTA - Pemulihan ekonomi nasional mulai terlihat dari torehan rekor surplus perdagangan. Menjaga tren berlanjut, pemerintah mendorong UMKM go international.
Hal tersebut disampaikan Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto saat webinar HUT ke-16 Koran Sindo yang mengusung tema "Asa UMKM Merajai Pasar Internasional", Rabu (30/6/2021).
Airlangga menuturkan, neraca perdagangan Indonesia tahun 2020 mengalami surplus sebesar USD21,74 miliar. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak 2012.
"Capaian ini berlanjut di tahun 2021, di mana sejak Januari sampai dengan Mei 2021, neraca dagang kita mengalami surplus USD10,17 miliar," katanya.
Mei 2021, lanjut Airlangga, Indonesia mencapai surplus USD2,36 miliar. Tertinggi selama tahun 2021 dan sub surplus ke-13 kali sejak 2020.
"Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga tren ini, dan memacu peningkatan ekspor, termasuk mendorong penciptaan eksportir baru dari kalangan pelaku usaha menengah, kecil dan mikro," tuturnya.
Baca juga:Ini 120 Kabupaten/Kota di Jawa Bali yang Bakal Diberlakukan PPKM Darurat
Menurutnya, pemerintah sudah mengambil sejumlah langkah. Pertama, menjaga pasar dan produk utama di 10 negara tujuan utama sebesar 70% dari total ekspor di tahun 2020, dan 10 produk utama yang mencapai 60% dari total ekspor 2020. Seperti misalnya, lemak dan minyak hewan nabati, bahan bakar mineral, besi dan baja. Mesin dan perlengkapan elektrik, serta pakaian dan aksesorisnya.
Kedua, memfokuskan kepada pelaku UMKM atau IKM berorientasi ekspor. "Melalui peningkatan kapasitas UKM/IKM ekspor yang sudah ada, agar naik kelas dan mampu meningkatkan nilai ekspornya," ungkapnya.
Hal tersebut disampaikan Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto saat webinar HUT ke-16 Koran Sindo yang mengusung tema "Asa UMKM Merajai Pasar Internasional", Rabu (30/6/2021).
Airlangga menuturkan, neraca perdagangan Indonesia tahun 2020 mengalami surplus sebesar USD21,74 miliar. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak 2012.
"Capaian ini berlanjut di tahun 2021, di mana sejak Januari sampai dengan Mei 2021, neraca dagang kita mengalami surplus USD10,17 miliar," katanya.
Mei 2021, lanjut Airlangga, Indonesia mencapai surplus USD2,36 miliar. Tertinggi selama tahun 2021 dan sub surplus ke-13 kali sejak 2020.
"Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga tren ini, dan memacu peningkatan ekspor, termasuk mendorong penciptaan eksportir baru dari kalangan pelaku usaha menengah, kecil dan mikro," tuturnya.
Baca juga:Ini 120 Kabupaten/Kota di Jawa Bali yang Bakal Diberlakukan PPKM Darurat
Menurutnya, pemerintah sudah mengambil sejumlah langkah. Pertama, menjaga pasar dan produk utama di 10 negara tujuan utama sebesar 70% dari total ekspor di tahun 2020, dan 10 produk utama yang mencapai 60% dari total ekspor 2020. Seperti misalnya, lemak dan minyak hewan nabati, bahan bakar mineral, besi dan baja. Mesin dan perlengkapan elektrik, serta pakaian dan aksesorisnya.
Kedua, memfokuskan kepada pelaku UMKM atau IKM berorientasi ekspor. "Melalui peningkatan kapasitas UKM/IKM ekspor yang sudah ada, agar naik kelas dan mampu meningkatkan nilai ekspornya," ungkapnya.
tulis komentar anda