Jangan Tertinggal! Sudah 500 Ribu Lebih Pelamar CPNS-PPPK Bikin Akun Pendaftaran
Jum'at, 02 Juli 2021 - 08:25 WIB
BKN mencatat sudah lebih dari 500 ribu pelamar membuat akun pendaftaran CPNS dan PPPK per 1 Juli 2021. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Hanya dalam waktu satu hari, sudah lebih dari 500 ribu pelamar membuat akun pendaftaran seleksi CPNS dan PPPK. Seperti diketahui pendaftaran seleksi CPNS dan PPPK telah dimulai pada tanggal 30 Juni dan akan berakhir tanggal 21 Juli 2021.
"Berdasarkan data yang saya miliki, per tanggal 1 Juli sebanyak 555.754 pelamar yang telah membuat akun pendaftaran," kata Pelaksana Tugas (Plt) Karo Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Paryono saat dihubungi, Jumat (2/7/2021).
Lima instansi dengan pelamar terbanyak adalah Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Paryono menyebut masih belum banyak pelamar yang langsung melakukan pendaftaran. Sebagian besar memang masih melihat-lihat persyaratan dan formasi yang tersedia. “Iya pasti orang lihat-lihat dulu,” ungkapnya.
Paryono mengakui bahwa minta masyarakat terhadap profesi ASN masih sangat tinggi. Apalagi di tengah pandemi saat ini. “Apalagi masa pandemi, semua profesi hancur,” tuturnya.
"Berdasarkan data yang saya miliki, per tanggal 1 Juli sebanyak 555.754 pelamar yang telah membuat akun pendaftaran," kata Pelaksana Tugas (Plt) Karo Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Paryono saat dihubungi, Jumat (2/7/2021).
Lima instansi dengan pelamar terbanyak adalah Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Paryono menyebut masih belum banyak pelamar yang langsung melakukan pendaftaran. Sebagian besar memang masih melihat-lihat persyaratan dan formasi yang tersedia. “Iya pasti orang lihat-lihat dulu,” ungkapnya.
Paryono mengakui bahwa minta masyarakat terhadap profesi ASN masih sangat tinggi. Apalagi di tengah pandemi saat ini. “Apalagi masa pandemi, semua profesi hancur,” tuturnya.
(fai)
tulis komentar anda