Ekonomi Global Membaik, Harga Minyak Indonesia Capai USD70,23 per Barel

Selasa, 06 Juli 2021 - 09:09 WIB
Harga minyak mentah Indonesia (ICP) Juni 2021 naik seiring pulihnya permintaan dan membaiknya ekonomi global menjadi USD70,23 per barel. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Membaiknya aktivitas ekonomi global mendongkrak harga minyak utama di pasar internasional selama Juni 2021. Mengikuti perkembangan tersebut, Harga Minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) rata-rata pada Juni 2021 ikut naik USD4,74 per barel menjadi USD70,23 per barel.

Kenaikan ini tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 120.K/HK.02/MEM.M/2021 tentang Penetapan Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan Juni 2021 yang diteken tanggal 2 Juli 2021. Kenaikan juga dialami ICP SLC sebesar USD4,57 per barel dari USD66,25 per barel menjadi USD70,82 per barel pada Juni 2021.



Tim Harga Minyak Indonesia menjelaskan, faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan harga minyak mentah utama di pasar internasional pada Juni 2021 antara lain menguatnya fundamental pasar minyak mentah yang ditandai dengan peningkatan permintaan minyak mentah di AS, China dan Eropa. Kemudian, perbaikan aktivitas ekonomi dunia hasil dari percepatan program vaksinasi Covid-19.

"Presiden Iran terpilih, yang lebih konservatif, menimbulkan potensi tidak tercapainya kesepakatan atas perjanjian nuklir AS-Iran dan berujung pada tidak terlaksananya rencana penghapusan sanksi kepada Iran serta rencana ekspor minyak mentah Iran," lanjut Tim Harga dalam siaran pers yang diterima, Jakarta, Selasa (6/7/2021).



Selain itu, terjadi peningkatan penggunaan kendaraan bermotor saat summer driving season di AS seiring pelonggaran pembatasan aktivitas di negara tersebut. Energy Information Administration (EIA) melaporkan stok minyak mentah AS turun di bulan Juni 2021 cukup signifikan sebesar 24 juta barel menjadi 452,3 juta barel yang merupakan level terendah sejak Maret 2020. Selain itu, terjadi penurunan stok gasoline di luar perkiraan di pertengahan Juni 2021.

Peningkatan harga minyak mentah internasional juga disebabkan oleh meningkatnya permintaan minyak mentah global. Berdasarkan sejumlah publikasi International Energy Agency (IEA) melalui laporan bulan Juni 2021, diperkirakan permintaan minyak global akan kembali ke tingkat pra-pandemi pada akhir tahun 2022, meningkat sebesar 5,4 juta bopd pada tahun 2021 dan 3,1 juta bopd pada tahun 2022.

Sementara, OPEC melalui laporan bulan Juni 2021, menyampaikan permintaan minyak mentah global di kuartal II 2021 meningkat sebesar 11,99 juta bopd (14,4%) dibandingkan kuartal II 2020 dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 5,5% di tahun 2021.

Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More