BRI Gelar RUPSLB Hari Ini, Holding BUMN Ultra Mikro Bersama Pegadaian dan PNM Dibahas

Kamis, 22 Juli 2021 - 09:54 WIB
- 3.799.999 saham Seri B atau mewakili 99,99 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam PNM.



Pembentukan Holding BUMN Ultra Mikro tidak hanya dapat memberikan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi Perseroan, Pegadaian maupun PNM, namun juga bagi pengusaha yang termasuk dalam segmen ini.

Selanjutnya, Perseroan bersama-sama dengan Pegadaian dan PNM akan mengembangkan bisnis melalui pemberian jasa keuangan di segmen ultra mikro sehingga akan berkontribusi positif terhadap kinerja keuangan Perseroan.

Pembentukan holding BUMN Ultra Mikro diproyeksikan mendorong apresiasi investor sehingga dinilai akan mengatrol harga saham dan kapitalisasi bank berkode saham BBRI tersebut.

Head of Research PT Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma mengatakan, banyak investor yang menyukai aksi korporasi ini. Pasalnya, potensi pengembangan bisnis perusahaan-perusahaan negara yang masuk dalam holding akan semakin kuat. Selain itu dengan holding, BUMN terkait akan lebih banyak menciptakan multiplier effect terhadap ekonomi.

"Kami positif memandang pembentukan holding ini. Akan terjadi sinergi dengan bisnis mereka. Banyak investor yang pasti suka dengan integrasi ini," ujar Suria dalam keterangan tertulis, Selasa (13/7/2021).

Adapun proses pembentukan holding sudah mulai mendekati rampung setelah Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2021 sebagai payung hukum holding UMi terbit. Beleid itu hadir sebagai bentuk perwujudan visi pemerintah meningkatkan aksesibilitas layanan keuangan segmen ultra mikro yang sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024.

Berdasarkan perhitungan teknis, Suria menyampaikan target harga untuk BBRI dengan mempertimbangkan pembentukan holding adalah Rp5.300 atau di kisaran 3,1 x PBV. Dengan adanya rights issue, kata dia, kapitalisasi pasar BBRI berpotensi mendekati atau melebihi Rp600 triliun.

Dia melanjutkan rasio kecukupan modal BRI mampu naik menjadi 23 persen dari 19,8 persen pada kuartal pertama tahun ini. Rasio kecukupan modal ini menurutnya adalah kekuatan BRI untuk mendukung PNM dan Pegadaian agar lebih agresif dalam melakukan ekspansi pada segmen ultra mikro nasional.

"CAR-nya itu akan bisa naik lagi. Artinya kekuatan modalnya kuat," kata dia.

Di sisi lain, Suria pun menyoroti kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi dalam penerbitan saham baru BRI. Lantaran harga saham BBRI yang dianggapnya cukup mahal. Hal itu menurutnya kendala umum bagi emiten blue chip.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More