Gagasan Membangun SDM Unggul di Balik Program Kartu Prakerja
Kamis, 28 Mei 2020 - 13:54 WIB
JAKARTA - Persaingan global dan perkembangan teknologi yang kian pesat membuat Indonesia harus mampu mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. Tak hanya melek teknologi, tapi harus memiliki skill khusus dan siap bersaing dengan tenaga kerja luar negeri.
"Gagasan ini yang ada di balik program Kartu Prakerja dari Pak Jokowi. Mimpi membangun SDM yang maju, harus dilakukan secara kreatif dengan melibatkan teknologi agar semua warga negara dimanapun, memiliki peluang yg sama untuk mengakses serta terlibat dalam program peningkatan kualitas SDM ini," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Sebastian Salang kepada media.
Menurutnya, Kartu Prakerja adalah bukti bahwa negara hadir dan telah menyediakan peluang bagi setiap warga negera untuk memiliki atau meningkatkan ketrampilan atau keahlian sebagai bekal untuk bekerja, berusaha, dan bersaing di dunia internasional.
Semua jenis pelatihan untuk membekali keterampilan diri, mulai dari tingkat pemula hingga untuk peningkatan skill (upskilling) coba disediakan melalui Kartu Prakerja. "Saya lihat cukup lengkap dan tersedia secara digital, siapapun bisa mengikuti pelatihan kapan dan di mana saja. Ini sangat bermanfaat terutama selama masa pandemi Covid-19 ini," kata Sebastian.
Dengan mengintegrasikan teknologi dalam pelaksanaan programnya, masyarakat diberikan pilihan yang efektif untuk bisa mengakses program ini dari mana saja. "Ini juga bisa memotong rantai birokrasi yang sering kali menghambat, bertele tele, serta menutup peluang terjadinya suap menyuap dalam mengurus dokumen," paparnya.
Soal pro dan kontra yang muncul di ruang publik terkait Kartu Prakerja, ia menilai hal tersebut adalah hal yang wajar saja terjadi. "Pro dan kontra dalam menilai proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan merupakan hal yang lumrah. Ini justru merupakan alat kontrol kebijakan," lanjutnya.
"Namun secara konsep dan implementasi, Kartu Prakerja ini tentu sangat bermanfaat bagi siapapun yang memiliki kesadaran untuk mempersiapkan diri di tengah persaingan yang kian berat," tutup Sebastian.
"Gagasan ini yang ada di balik program Kartu Prakerja dari Pak Jokowi. Mimpi membangun SDM yang maju, harus dilakukan secara kreatif dengan melibatkan teknologi agar semua warga negara dimanapun, memiliki peluang yg sama untuk mengakses serta terlibat dalam program peningkatan kualitas SDM ini," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Sebastian Salang kepada media.
Menurutnya, Kartu Prakerja adalah bukti bahwa negara hadir dan telah menyediakan peluang bagi setiap warga negera untuk memiliki atau meningkatkan ketrampilan atau keahlian sebagai bekal untuk bekerja, berusaha, dan bersaing di dunia internasional.
Semua jenis pelatihan untuk membekali keterampilan diri, mulai dari tingkat pemula hingga untuk peningkatan skill (upskilling) coba disediakan melalui Kartu Prakerja. "Saya lihat cukup lengkap dan tersedia secara digital, siapapun bisa mengikuti pelatihan kapan dan di mana saja. Ini sangat bermanfaat terutama selama masa pandemi Covid-19 ini," kata Sebastian.
Dengan mengintegrasikan teknologi dalam pelaksanaan programnya, masyarakat diberikan pilihan yang efektif untuk bisa mengakses program ini dari mana saja. "Ini juga bisa memotong rantai birokrasi yang sering kali menghambat, bertele tele, serta menutup peluang terjadinya suap menyuap dalam mengurus dokumen," paparnya.
Soal pro dan kontra yang muncul di ruang publik terkait Kartu Prakerja, ia menilai hal tersebut adalah hal yang wajar saja terjadi. "Pro dan kontra dalam menilai proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan merupakan hal yang lumrah. Ini justru merupakan alat kontrol kebijakan," lanjutnya.
"Namun secara konsep dan implementasi, Kartu Prakerja ini tentu sangat bermanfaat bagi siapapun yang memiliki kesadaran untuk mempersiapkan diri di tengah persaingan yang kian berat," tutup Sebastian.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda