Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik, 25.000 Unit SPKLU Ditargetkan Siap di 2030

Kamis, 05 Agustus 2021 - 13:08 WIB
Sebanyak 25.000 SPKLU ditargetkan siap mendukung ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri pada 2030. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Pemerintah terus mendorong percepatan pengembangan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di dalam negeri. Ditargetkan, sebanyak 25.000 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sudah terbangun di 2030.

Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana di acara peresemian beroperasinya dua SPKLU kolaborasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan PT Pertamina (Persero) di Lenteng Agung dan MT Haryono, DKI Jakarta, hari ini.





"Ini merupakan wujud nyata sinergi antarlembaga demi mempercepat kendaraan KBLBB di Indonesia sehingga target yang dicanangkan dapat segera terwujud," ujar Rida Mulyana, di acara peluncuran SPKLU secara virtual, Kamis (5/8/2021).

Menurut Rida, dalam dokumen Grand Strategi Energi Nasional, Indonesia ditargetkan memiliki 2 juta mobil listrik dan 13 juta motor listrik di tahun 2030. Sementara target pembangunan SPKLU adalah sebanyak 25.000 unit di tahun 2030. "Sampai saat ini telah terbangun 147 SKPLU di 119 lokasi," jelasnya.

Rida melanjutkan, upaya pemerintah dalam mewujudkan tersebut dengan menerbitkan regulasi pendukung berupa Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 tentang Kesediaan Infrastruktur Pengisian Listrik Untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

Rida menegaskan bahwa program ini bagian tak terpisahkan dari upaya mewujudkan transisi energi bersih dan efisien, menghemat devisa serta menghemat subsidi BBM.

"Dengan meningkatknya penggunaan kendaraan listrik dan dibarengi penyediaan energi bersih, kami menargetkan kapasitas pembangkit EBT mencapai 38 Giga Watt (GW) di tahun 2030," harapnya.



Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan, pihaknya terus mendukung program-program Pemerintah baik dalam pengembangan kendaraan listrik baik di industri hulu dan hilir. Apalagi sektor transportasi menyumbang sekitar 23% dari karbon emisi.

"Ini program besar bagi Pertamina. Bersama-sama dengan BUMN lain, Pertamina mengembangkan ekosistem baterai listrik dalam Indonesia Battery Corporation (IBC). Di beberapa daerah swasta kita juga menyewakan beberapa kendaraan motor listrik yang lebih ramah lingkungan," jelas Nicke.
(fai)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More