Indonesia Keluar dari Resesi, Program Ekonomi Sudah On the Right Track
Kamis, 05 Agustus 2021 - 14:50 WIB
Di sisi kegiatan produksi sektor swasta menunjukkan kinerja yang meningkat hingga Juni 2021. Misalnya Penggunaan Listrik Juni 2021 untuk sektor Industri tumbuh 26,1% year-on-year dan bisnis tumbuh 14,5% year-on-year. Indikasi lain, Penggunaan Semen Juni 2021 menunjukkan pertumbuhan dengan tren positif sejak Maret 2021 sebesar 17,6% year-on-year.
Untuk PMI Manufaktur Juni 2021 berada pada level 53,5. Pertumbuhan Ekspor Juni 2021 juga tumbuh sebesar 54,5% year-on-year serta Pertumbuhan Impor Juni 2021 tumbuh sebesar 60,1% year-on-year.
Kebijakan fiskal yang ekspansif tetap dijalankan dalam upaya mendorong pemulihan ekonomi baik melalui belanja rutin APBN maupun alokasi dana PEN yang mencapai Rp744,75 triliun di 2021, meningkat dari alokasi sebelumnya Rp699,43 triliun.
Tambahan alokasi anggaran PEN dilakukan dalam upaya meningkatkan penanganan di sisi kesehatan dan melindungi masyarakat yang terdampak pandemi melalui program perlindungan sosial, seperti diskon listrik bagi 32,6 juta pelanggan hingga September 2021.
Kemudian, memperpanjang bansos tunai, mempercepat penyaluran Program Keluarga Harapan, Kartu Sembako, dan BLT Desa; serta melanjutkan program Kartu Prakerja. "Kebijakan ini direspon baik oleh masyarakat," kata Dito.
Pemerintah juga memastikan keberlangsungan UMK dengan menambah target 3 juta penerima untuk Program Bantuan Produktif Ultra Mikro (BPUM) serta memberikan insentif untuk Usaha Mikro Informal sebesar Rp1,2 juta per unit usaha untuk 1 juta usaha mikro yang penyalurannya akan dibantu oleh TNI/Polri dengan mekanisme yang akuntabel.
Kinerja ekspor mencatat perkembangan yang menggembirakan selama triwulan II/2021, surplus perdagangan mencapai USD6,3 miliar selama periode April-Juni 2021. Adapun surplus perdagangan yang terjadi di Juni 2021 merupakan surplus bulan ke-14 secara berturut-turut sejak Mei 2020.
Untuk PMI Manufaktur Juni 2021 berada pada level 53,5. Pertumbuhan Ekspor Juni 2021 juga tumbuh sebesar 54,5% year-on-year serta Pertumbuhan Impor Juni 2021 tumbuh sebesar 60,1% year-on-year.
Kebijakan fiskal yang ekspansif tetap dijalankan dalam upaya mendorong pemulihan ekonomi baik melalui belanja rutin APBN maupun alokasi dana PEN yang mencapai Rp744,75 triliun di 2021, meningkat dari alokasi sebelumnya Rp699,43 triliun.
Tambahan alokasi anggaran PEN dilakukan dalam upaya meningkatkan penanganan di sisi kesehatan dan melindungi masyarakat yang terdampak pandemi melalui program perlindungan sosial, seperti diskon listrik bagi 32,6 juta pelanggan hingga September 2021.
Kemudian, memperpanjang bansos tunai, mempercepat penyaluran Program Keluarga Harapan, Kartu Sembako, dan BLT Desa; serta melanjutkan program Kartu Prakerja. "Kebijakan ini direspon baik oleh masyarakat," kata Dito.
Pemerintah juga memastikan keberlangsungan UMK dengan menambah target 3 juta penerima untuk Program Bantuan Produktif Ultra Mikro (BPUM) serta memberikan insentif untuk Usaha Mikro Informal sebesar Rp1,2 juta per unit usaha untuk 1 juta usaha mikro yang penyalurannya akan dibantu oleh TNI/Polri dengan mekanisme yang akuntabel.
Kinerja ekspor mencatat perkembangan yang menggembirakan selama triwulan II/2021, surplus perdagangan mencapai USD6,3 miliar selama periode April-Juni 2021. Adapun surplus perdagangan yang terjadi di Juni 2021 merupakan surplus bulan ke-14 secara berturut-turut sejak Mei 2020.
(fai)
tulis komentar anda