Terdampak PPKM, CORE Prediksi Pertumbuhan Ekonomi di Kuartal III hanya 3%
Selasa, 10 Agustus 2021 - 11:29 WIB
JAKARTA - Setelah mencatatkan pertumbuhan setinggi 7,07% di kuartal II, geliat ekonomi di kuartal selanjutnya diprediksi menurun. Hal itu sebagian akibat dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan pemerintah belakangan ini.
Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal memprediksi pertumbuhan ekonomi hanya akan mencapai level bawah dari kisaran pertumbuhan 3-4% di kuartal III/2021.
"Di kuartal III kami prediksi yang lebih rendah, jadi 3%. Kalau dalam range saya kira 3-4%," ujar Mohammad Faisal kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (10/8/2021).
Faisal menilai sejumlah sektor, seperti transportasi hingga industri manufaktur menjadi yang paling terdampak dalam di kuartal III/2021. "Masih sama dengan sebelumnya, sektor transportasi, akomodasi dan restoran, ritel dan sebagian industri manufaktur," ujarnya.
Perpanjangan PPKM, tegas dia, tentunya berdampak pada perekonomian dalam jangka pendek. Dalam jangka pendek, kata dia, selama masih ada perpanjangan PPKM, pelaku usaha sektor produksi tentu masih mendapatkan tekanan.
"Dalam jangka pendek selama masa perpanjangan, para pelaku usaha di sektor-sektor yang direstriksi akan terus mendapat tekanan berupa penurunan penjualan dan pendapatan akibat turunnya permintaan dan pembatasan kegiatan usaha," paparnya.
Sedangkan dalam jangka panjang, lanjut dia, jika penyebaran pandemi bisa terus berkurang, setelah pembatasan dicabut tentu akan membawa pemulihan yang lebih baik dan berkelanjutan.
Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal memprediksi pertumbuhan ekonomi hanya akan mencapai level bawah dari kisaran pertumbuhan 3-4% di kuartal III/2021.
"Di kuartal III kami prediksi yang lebih rendah, jadi 3%. Kalau dalam range saya kira 3-4%," ujar Mohammad Faisal kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (10/8/2021).
Faisal menilai sejumlah sektor, seperti transportasi hingga industri manufaktur menjadi yang paling terdampak dalam di kuartal III/2021. "Masih sama dengan sebelumnya, sektor transportasi, akomodasi dan restoran, ritel dan sebagian industri manufaktur," ujarnya.
Perpanjangan PPKM, tegas dia, tentunya berdampak pada perekonomian dalam jangka pendek. Dalam jangka pendek, kata dia, selama masih ada perpanjangan PPKM, pelaku usaha sektor produksi tentu masih mendapatkan tekanan.
"Dalam jangka pendek selama masa perpanjangan, para pelaku usaha di sektor-sektor yang direstriksi akan terus mendapat tekanan berupa penurunan penjualan dan pendapatan akibat turunnya permintaan dan pembatasan kegiatan usaha," paparnya.
Sedangkan dalam jangka panjang, lanjut dia, jika penyebaran pandemi bisa terus berkurang, setelah pembatasan dicabut tentu akan membawa pemulihan yang lebih baik dan berkelanjutan.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda