Manfaatkan Biomassa dari Kayu, 50% Listrik di Merauke Ramah Lingkungan
Jum'at, 13 Agustus 2021 - 10:08 WIB
JAKARTA - Pemerintah berencana meningkatkan kapasitas pembangkit listrik ramah lingkungan berbasis biomassa di Kabupaten Merauke, Papua. Peningkatan kapasitas listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) tersebut akan dituangkan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 2021-2030.
Saat ini pasokan listrik berbasis energi terbarukan dipasok oleh PT Merauke Narada Energi milik PT Medco Energi sebagai Pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) dengan kapasitas 3,5 mega watt (MW) di Wapeko, Kabupaten Merauke.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana mengapresiasi upaya melistriki Merauke menggunakan pembangkit listrik ramah lingkungan tersebut. Menurut dia, apa yang dicapai sekarang tidak lepas dari upaya sungguh-sungguh dan kerja sama banyak pihak.
Hal ini juga merupakan capaian yang sangat spektakuler dari sisi pemanfaatan energi di wilayah yang secara sarana dan prasarana lebih terbatas jika dibandingkan wilayah lainnya di Pulau Jawa. Pemerintah akan terus bekerja sama untuk memperluas pemanfaatan EBT pada sektor ketenagalistrikan di wilayah lainnya.
"Sekarang kami sedang menyelesaikan RUPTL untuk tahun 2021-2030 termasuk menambahkan porsi-porsi EBT yang ada di Papua," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Jumat (13/8/2021).
Dadan juga memastikan peningkatan kapasitas PLTBm dari saat ini berkapasitas 3,5 MW menjadi 10 MW, mengingat potensi yang dimiliki masih memungkinkan untuk ditingkatkan kapasitasnya.
"Terkait dengan yang tadi disampaikan masih ada potensi 50 MW, kami sudah coba untuk berikutnya ditingkatkan menjadi 10 MW itu sudah kami alokasikan, kita akan melihat nanti Merauke bisa 50% listriknya berbasis EBT," tuturnya.
Menurut Dadan, pembangkit listrik biomassa yang dikembangkan PT Medco dengan memanfaatkan sumber daya setempat sudah sangat tepat untuk Papua. Ini juga dapat dikembangkan di wilayah lain yang kondisinya serupa dengan Papua. Pengembangan pembangkit listrik biomassa ini tidak akan bisa berhasil jika tidak melibatkan masyarakat setempat.
Saat ini pasokan listrik berbasis energi terbarukan dipasok oleh PT Merauke Narada Energi milik PT Medco Energi sebagai Pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) dengan kapasitas 3,5 mega watt (MW) di Wapeko, Kabupaten Merauke.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana mengapresiasi upaya melistriki Merauke menggunakan pembangkit listrik ramah lingkungan tersebut. Menurut dia, apa yang dicapai sekarang tidak lepas dari upaya sungguh-sungguh dan kerja sama banyak pihak.
Hal ini juga merupakan capaian yang sangat spektakuler dari sisi pemanfaatan energi di wilayah yang secara sarana dan prasarana lebih terbatas jika dibandingkan wilayah lainnya di Pulau Jawa. Pemerintah akan terus bekerja sama untuk memperluas pemanfaatan EBT pada sektor ketenagalistrikan di wilayah lainnya.
"Sekarang kami sedang menyelesaikan RUPTL untuk tahun 2021-2030 termasuk menambahkan porsi-porsi EBT yang ada di Papua," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Jumat (13/8/2021).
Dadan juga memastikan peningkatan kapasitas PLTBm dari saat ini berkapasitas 3,5 MW menjadi 10 MW, mengingat potensi yang dimiliki masih memungkinkan untuk ditingkatkan kapasitasnya.
"Terkait dengan yang tadi disampaikan masih ada potensi 50 MW, kami sudah coba untuk berikutnya ditingkatkan menjadi 10 MW itu sudah kami alokasikan, kita akan melihat nanti Merauke bisa 50% listriknya berbasis EBT," tuturnya.
Menurut Dadan, pembangkit listrik biomassa yang dikembangkan PT Medco dengan memanfaatkan sumber daya setempat sudah sangat tepat untuk Papua. Ini juga dapat dikembangkan di wilayah lain yang kondisinya serupa dengan Papua. Pengembangan pembangkit listrik biomassa ini tidak akan bisa berhasil jika tidak melibatkan masyarakat setempat.
Lihat Juga :
tulis komentar anda