Proyek Pipa Gas Cirebon-Semarang Akan Didanai APBN
Senin, 23 Agustus 2021 - 17:52 WIB
JAKARTA - Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati mengatakan proyek pembangunan pipa gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) akan menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Keputusan tersebut dilaksanakan setelah BPH Migas berkoordinasi dengan Kementerian ESDM.
Menurut Erika, proyek pipa gas bumi Cisem akan dilaksanakan secara bertahap selama 2 tahun dari 2022 hingga 2023 menggunakan dana APBN. Namun melihat kondisi keuangan negara yang saat ini masih tertekan akibat pandemi maka penggunaan APBN hanya pada tahun 2022 saja.
"Kelihatannya di tahun 2022 sudah pasti akan didanai dengan APBN tetapi ruasnya dibagi dua. Jadi akan didahului dari Semarang ke Batang karena ini lebih urgen," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Senin (23/8/2021).
Erika melanjutkan, untuk pembangunan dari Batang ke Cirebon di tahun 2023 masih belum diputuskan antara menggunakan APBN atau dengan kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
"Untuk di 2022 memang sudah kami usulkan rencana anggaran sebesar Rp1 triliun untuk ruas Semarang-Batang. Namun dari Bappenas menanyakan kejelasan status BNBR sebelum nanti diputuskan anggaran APBN 2022," tuturnya.
Seperti diketahui, pembangunan proyek pipa gas Cirebon-Semarang telah mangkrak selama 15 tahun. Proyek ini awalnya digarap oleh PT Rekayasa Industri (Rekind) sebagai pemenang lelang pertama. Namun, BPH Migas masih menunggu kepastian PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) sebagai pemenang kedua dalam proses lelang pada tahun 2006 silam.
Menurut Erika, proyek pipa gas bumi Cisem akan dilaksanakan secara bertahap selama 2 tahun dari 2022 hingga 2023 menggunakan dana APBN. Namun melihat kondisi keuangan negara yang saat ini masih tertekan akibat pandemi maka penggunaan APBN hanya pada tahun 2022 saja.
"Kelihatannya di tahun 2022 sudah pasti akan didanai dengan APBN tetapi ruasnya dibagi dua. Jadi akan didahului dari Semarang ke Batang karena ini lebih urgen," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Senin (23/8/2021).
Erika melanjutkan, untuk pembangunan dari Batang ke Cirebon di tahun 2023 masih belum diputuskan antara menggunakan APBN atau dengan kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
"Untuk di 2022 memang sudah kami usulkan rencana anggaran sebesar Rp1 triliun untuk ruas Semarang-Batang. Namun dari Bappenas menanyakan kejelasan status BNBR sebelum nanti diputuskan anggaran APBN 2022," tuturnya.
Seperti diketahui, pembangunan proyek pipa gas Cirebon-Semarang telah mangkrak selama 15 tahun. Proyek ini awalnya digarap oleh PT Rekayasa Industri (Rekind) sebagai pemenang lelang pertama. Namun, BPH Migas masih menunggu kepastian PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) sebagai pemenang kedua dalam proses lelang pada tahun 2006 silam.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda