Ingin Tambah Devisa, Airlangga Pacu Proyek Energi dan Tambang
Jum'at, 29 Mei 2020 - 23:12 WIB
JAKARTA - Pemerintah telah menetapkan 89 proyek strategis nasional (PSN) termasuk di sektor energi dan pertambangan, demi menambah devisa dan menyerap tenaga kerja lokal.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa proyek pengembangan kilang di Balongan kini dalam proses finalisasi dengan investor Taiwan. Di sana akan dibangun kilang yang terintegrasi dengan Petrokimia.
"Ini finalisasi dengan investor dari Taiwan, di mana akan dibuat refinery yang terintegrasi dengan Petrokimia. Besarnya diharapkan mencapai USD12 miliar. Dan penghematan devisa diharapkan USD12 miliar juga," kata Airlangga di Jakarta, Jumat (29/5/2020).
Airlangga menambahkan untuk pengembangan smelter di kawasan kawasan Weda Bay, Morowali, dan Konawe yang kini beberapa proyek sudah berjalan, akan terus dilanjutkan. Kereta Cepat Berlanjut, Erick: Lapangan Kerja Bakal Bertambah
Proyek smelter tersebut berpotensi menambah devisa dari sekitar USD6 miliar menjadi USD10 miliar dalam 1 tahun hingga 2 tahun mendatang.
"Tentunya ini akan terus dijalankan dan potensi pencapaian devisa dalam 1-2 tahun ke depan bisa meningkat dari USD6 miliar menjadi USD9 miliar-USD10 miliar, dan jumlah tenaga kerja yang bekerja di kawasan itu cukup besar," katanya.
Berikutnya adalah program ketenagalistrikan yang bakal beroperasi. Proyek ini akan meningkatkan pasokan listrik dalam negeri.
"Ada proyek listrik 35 GW, 6.811 MW sudah beroperasi. Adapun dalam konstruksi 20.168 MW, kemudian 6.678 MW sudah memiliki power purchase agreement, 829 MW dalam tahap pengadaan, dan 734 MW dalam tahap perencanaan," katanya.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa proyek pengembangan kilang di Balongan kini dalam proses finalisasi dengan investor Taiwan. Di sana akan dibangun kilang yang terintegrasi dengan Petrokimia.
"Ini finalisasi dengan investor dari Taiwan, di mana akan dibuat refinery yang terintegrasi dengan Petrokimia. Besarnya diharapkan mencapai USD12 miliar. Dan penghematan devisa diharapkan USD12 miliar juga," kata Airlangga di Jakarta, Jumat (29/5/2020).
Airlangga menambahkan untuk pengembangan smelter di kawasan kawasan Weda Bay, Morowali, dan Konawe yang kini beberapa proyek sudah berjalan, akan terus dilanjutkan. Kereta Cepat Berlanjut, Erick: Lapangan Kerja Bakal Bertambah
Proyek smelter tersebut berpotensi menambah devisa dari sekitar USD6 miliar menjadi USD10 miliar dalam 1 tahun hingga 2 tahun mendatang.
"Tentunya ini akan terus dijalankan dan potensi pencapaian devisa dalam 1-2 tahun ke depan bisa meningkat dari USD6 miliar menjadi USD9 miliar-USD10 miliar, dan jumlah tenaga kerja yang bekerja di kawasan itu cukup besar," katanya.
Berikutnya adalah program ketenagalistrikan yang bakal beroperasi. Proyek ini akan meningkatkan pasokan listrik dalam negeri.
"Ada proyek listrik 35 GW, 6.811 MW sudah beroperasi. Adapun dalam konstruksi 20.168 MW, kemudian 6.678 MW sudah memiliki power purchase agreement, 829 MW dalam tahap pengadaan, dan 734 MW dalam tahap perencanaan," katanya.
(bon)
tulis komentar anda