Krisis Pandemi Tak Halangi Minat Investor Tanam Duit di RI, Stafsus Menkeu: Ini Kita Olah
Selasa, 24 Agustus 2021 - 22:33 WIB
JAKARTA - Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo mengatakan, minat Investor cukup besar meski di tengah Pandemi Covid-19. Penguatan implementasi Undang-undang (UU) Cipta Kerja, OSS bebas risiko dan juga LPI atau lembaga pengelola investasi juga diharapkan bisa menjadi katalisator di tengah kebutuhan akan investasi yang semakin tinggi.
"Krisis yang sekarang terjadi karena faktor kesehatan atau faktor eksogen diluar ekonomi, fundamental kita cukup bagus, maka investor pun juga punya minat yang cukup besar. Ini kita olah,” ujar Yustinus dalam program Market Review IDX Channel di Jakarta, Selasa (24/8/2021).
“Kita terus melakukan koordinasi termasuk menggandengkan minat investasi investor tadi dengan sektor yang punya daya tarik dan nilai tambah terutama muncul di saat pandemi ini," tambahnya.
Namun, investor perlu memerhatikan pilihan investasinya. Perubahan ekonomi global dan tingkat suku bunga yang fluktuatif membuat investor harus jeli melakukan strategi investasi.
Diversifikasi merupakan salah satu cara untuk tetap meraih hasil investasi dan mengurangi risiko kerugian. Jika sebelumnya seorang investor mengoleksi banyak saham konsumer, padahal saat ini sedang terjadi pelemahan daya beli karena pandemi, ada baiknya mereka mengalihkan sebagian portofolio sahamnya ke sektor lain.
Dengan demikian, Yustinus berharap bisa mengungkit dengan lebih baik pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pemerataan dan keadilan yang tetap waspada dengan dampak Covid-19 itu sendiri.
"Krisis yang sekarang terjadi karena faktor kesehatan atau faktor eksogen diluar ekonomi, fundamental kita cukup bagus, maka investor pun juga punya minat yang cukup besar. Ini kita olah,” ujar Yustinus dalam program Market Review IDX Channel di Jakarta, Selasa (24/8/2021).
“Kita terus melakukan koordinasi termasuk menggandengkan minat investasi investor tadi dengan sektor yang punya daya tarik dan nilai tambah terutama muncul di saat pandemi ini," tambahnya.
Namun, investor perlu memerhatikan pilihan investasinya. Perubahan ekonomi global dan tingkat suku bunga yang fluktuatif membuat investor harus jeli melakukan strategi investasi.
Diversifikasi merupakan salah satu cara untuk tetap meraih hasil investasi dan mengurangi risiko kerugian. Jika sebelumnya seorang investor mengoleksi banyak saham konsumer, padahal saat ini sedang terjadi pelemahan daya beli karena pandemi, ada baiknya mereka mengalihkan sebagian portofolio sahamnya ke sektor lain.
Dengan demikian, Yustinus berharap bisa mengungkit dengan lebih baik pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pemerataan dan keadilan yang tetap waspada dengan dampak Covid-19 itu sendiri.
(akr)
tulis komentar anda