Bingung Memilih Asuransi yang Cocok untuk Anda? Konsultasikan dengan Tim MNC Life di Sini!
Rabu, 25 Agustus 2021 - 16:47 WIB
JAKARTA - Tak bisa dimungkiri masih banyak di sekitar kita yang belum merasa perlu memiliki asuransi . Lantas apa saja alasan mereka berpikiran demikian?.
Apakah karena tidak pernah sakit lalu memiliki tabungan banyak, alias uangnya tak berseri, atau meyakini jika tidak akan mungkin kehilangan pekerjaan atau usahanya tak bakal bangkrut? Atau lantaran orang tersebut beranggapan, penyakit berat seperti kanker, stroke, jantung bahkan Covid-19, tak akan pernah menyerang? Atau apakah dia senang jika orang yang disayangi menderita karena kita sakit?
Pada kenyataannya, memang tidak ada satu orang pun yang bakal beranggapan seperti di atas. Namun, masih banyak yang menganggap belum merasa penting memiliki asuransi kesehatan pribadi karena catatan medisnya selama ini baik. Persepsi seperti ini yang harus diluruskan.
Ary Kurniawan selaku Chief Agency Officer MNC Life mengungkapkan, banyak persepsi yang perlu dikaji ulang. Dia sendiri mengakui, persepsi kurang pentingnya berasuransi memang sebuah fenomena sosial dan berangkat dari hal tersebut maka perlu meluruskan pendapat seperti itu.
Dia pun mengajak masyarakat untuk melakukan refleksi diri dan bersama melakukan perbaikan. Bahkan, Ary juga berterus terang bahwa dirinya juga pernah menjadi bagian dari masyarakat yang sempat berpikir bahwa asuransi bukan suatu hal yang penting.
"Dari kecil enggak pernah sakit berat, sehat-sehat terus. Paling kalau sakit, beli obat di warung, minum lalu sembuh. Amit-amit bangetlah yang namanya rawat inap atau kecelakaan. Saat itu saya merasa perlu enggak perlu punya asuransi kesehatan pribadi. Tapi itu dulu dan itu pendapat yang keliru serta yang penting ialah berani mengkoreksi diri bahwa semakin bertambah usia dan kedewasaan dan melihat keadaan sekitar, terutama di masa pandemi ini, ternyata punya asuransi banyak manfaat,” paparnya.
Ary lantas menjabarkan lebih lanjut alasan-alasan munculnya kesadaran untuk memiliki asuransi .
Apakah karena tidak pernah sakit lalu memiliki tabungan banyak, alias uangnya tak berseri, atau meyakini jika tidak akan mungkin kehilangan pekerjaan atau usahanya tak bakal bangkrut? Atau lantaran orang tersebut beranggapan, penyakit berat seperti kanker, stroke, jantung bahkan Covid-19, tak akan pernah menyerang? Atau apakah dia senang jika orang yang disayangi menderita karena kita sakit?
Baca Juga
Pada kenyataannya, memang tidak ada satu orang pun yang bakal beranggapan seperti di atas. Namun, masih banyak yang menganggap belum merasa penting memiliki asuransi kesehatan pribadi karena catatan medisnya selama ini baik. Persepsi seperti ini yang harus diluruskan.
Ary Kurniawan selaku Chief Agency Officer MNC Life mengungkapkan, banyak persepsi yang perlu dikaji ulang. Dia sendiri mengakui, persepsi kurang pentingnya berasuransi memang sebuah fenomena sosial dan berangkat dari hal tersebut maka perlu meluruskan pendapat seperti itu.
Dia pun mengajak masyarakat untuk melakukan refleksi diri dan bersama melakukan perbaikan. Bahkan, Ary juga berterus terang bahwa dirinya juga pernah menjadi bagian dari masyarakat yang sempat berpikir bahwa asuransi bukan suatu hal yang penting.
"Dari kecil enggak pernah sakit berat, sehat-sehat terus. Paling kalau sakit, beli obat di warung, minum lalu sembuh. Amit-amit bangetlah yang namanya rawat inap atau kecelakaan. Saat itu saya merasa perlu enggak perlu punya asuransi kesehatan pribadi. Tapi itu dulu dan itu pendapat yang keliru serta yang penting ialah berani mengkoreksi diri bahwa semakin bertambah usia dan kedewasaan dan melihat keadaan sekitar, terutama di masa pandemi ini, ternyata punya asuransi banyak manfaat,” paparnya.
Ary lantas menjabarkan lebih lanjut alasan-alasan munculnya kesadaran untuk memiliki asuransi .
Lihat Juga :
tulis komentar anda