Pukulan Finansial Terbaru Bagi Taliban, Kini Giliran Bank Dunia Bekukan Bantuan Buat Afghanistan
Kamis, 26 Agustus 2021 - 05:47 WIB
KABUL - Bank Dunia telah menghentikan pendanaan untuk proyek-proyek di Afghanistan setelah Taliban menguasai negara tersebur. Hal itu didasari kekhawatiran tentang bagaimana proses pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban akan mempengaruhi prospek pembangunan terutama bagi perempuan.
Langkah ini dilakukan hanya beberapa hari setelah Dana Moneter Internasional (IMF) juga menangguhkan pembayaran pinjaman ke Afghanistan. Seperti dikutip dari BBC, Pemerintahan Biden juga telah membekukan aset bank sentral Afghanistan yang ditahan di Amerika Serikat (AS).
Sejak 2002, lembaga keuangan yang berbasis di Washington itu telah berkomitmen mengucurkan lebih dari USD5,3 miliar untuk proyek rekonstruksi dan pembangunan di Afghanistan.
"Kami telah menghentikan pencairan untuk proyek kami di Afghanistan. Kami (Bank Dunia) memantau dan menilai situasi dengan cermat sesuai dengan kebijakan dan prosedur internal," kata juru bicara Bank Dunia kepada BBC.
"Kami akan terus berkonsultasi dengan komunitas internasional dan mitra pembangunan. Bersama dengan mitra, kami sedang mengeksplorasi cara-cara terbaru agar dapat tetap terlibat untuk mempertahankan pembangunan yang sudah berjalan dengan susah payah dan terus mendukung rakyat Afghanistan," sambungnya.
Sementara itu pada hari Jumat, kemarin disebutkan Bank Dunia sudah menginformasikan kepada staf bahwa tim yang berbasis di Kabul dan keluarga dekat mereka telah dievakuasi dengan aman dari Afghanistan ke Pakistan.
Keputusan Bank Dunia untuk menangguhkan pembayaran ke Afghanistan adalah pukulan finansial terbaru bagi pemerintah baru negara itu. Pekan lalu, IMF mengumumkan bahwa Afghanistan tidak akan lagi dapat mengakses sumber daya pemberi pinjaman global.
Seorang juru bicara IMF mengatakan, alasannya karena "kurangnya kejelasan serta pengakuan atas pemerintah baru di Afghanistan oleh masyarakat internasional".
Sekitar USD440 juta cadangan moneter baru telah ditetapkan yang sebelumnya siap dikucurkan bagi negara itu mulai 23 Agustus.
Setelah Taliban menguasai Kabul, Gedung Putih juga mengatakan aset apa pun yang dimiliki bank sentral Afghanistan di AS tidak akan tersedia bagi Taliban. Da Afghanistan Bank memiliki cadangan sekitar USD9 miliar, yang sebagian besar kini dibekukan.
Langkah ini dilakukan hanya beberapa hari setelah Dana Moneter Internasional (IMF) juga menangguhkan pembayaran pinjaman ke Afghanistan. Seperti dikutip dari BBC, Pemerintahan Biden juga telah membekukan aset bank sentral Afghanistan yang ditahan di Amerika Serikat (AS).
Sejak 2002, lembaga keuangan yang berbasis di Washington itu telah berkomitmen mengucurkan lebih dari USD5,3 miliar untuk proyek rekonstruksi dan pembangunan di Afghanistan.
"Kami telah menghentikan pencairan untuk proyek kami di Afghanistan. Kami (Bank Dunia) memantau dan menilai situasi dengan cermat sesuai dengan kebijakan dan prosedur internal," kata juru bicara Bank Dunia kepada BBC.
"Kami akan terus berkonsultasi dengan komunitas internasional dan mitra pembangunan. Bersama dengan mitra, kami sedang mengeksplorasi cara-cara terbaru agar dapat tetap terlibat untuk mempertahankan pembangunan yang sudah berjalan dengan susah payah dan terus mendukung rakyat Afghanistan," sambungnya.
Sementara itu pada hari Jumat, kemarin disebutkan Bank Dunia sudah menginformasikan kepada staf bahwa tim yang berbasis di Kabul dan keluarga dekat mereka telah dievakuasi dengan aman dari Afghanistan ke Pakistan.
Keputusan Bank Dunia untuk menangguhkan pembayaran ke Afghanistan adalah pukulan finansial terbaru bagi pemerintah baru negara itu. Pekan lalu, IMF mengumumkan bahwa Afghanistan tidak akan lagi dapat mengakses sumber daya pemberi pinjaman global.
Baca Juga
Seorang juru bicara IMF mengatakan, alasannya karena "kurangnya kejelasan serta pengakuan atas pemerintah baru di Afghanistan oleh masyarakat internasional".
Sekitar USD440 juta cadangan moneter baru telah ditetapkan yang sebelumnya siap dikucurkan bagi negara itu mulai 23 Agustus.
Setelah Taliban menguasai Kabul, Gedung Putih juga mengatakan aset apa pun yang dimiliki bank sentral Afghanistan di AS tidak akan tersedia bagi Taliban. Da Afghanistan Bank memiliki cadangan sekitar USD9 miliar, yang sebagian besar kini dibekukan.
(akr)
tulis komentar anda