Isuzu Indonesia Siap Menyongsong Transisi Energi Bersih

Kamis, 26 Agustus 2021 - 23:19 WIB
Industri otomotif nasional mendukung penggunaan energi bersih. Foto/Dok.
JAKARTA - Negara-negara di dunia sedang menggencarkan kesadaran atas perubahan iklim.Sebanyak 195 negara termasuk Indonesia berkomitmen untuk mengambil aksi terkait perubahan iklim mengadopsi United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC). Sejak itu, populer apa yang dikenal dengan Paris Agreement yang menjadi kesepakatan global mengenai perubahan iklim.

Kesepakatan tersebut mendukungan pengurangan emisi dari konsumsi energi di dunia. Salah satunya yakni mengurangi emisi karbon. Kendaraan bermotor menjadi penyumbang kedua emisi karbon dengan kontribusi sebesar 21%. Peringkat pertama penyumbang emisi karbon yakni perubahan fungsi hutan yang menyumbang 48%. Karenanya, untuk menekan emisi karbon, industri otomotif nasional terus menyempurnakan teknolohi kendaraan yang diproduksi agar semakin ramah lingkungan. Salah satunya dilakukan oleh PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) dengan menghadirkan teknologi commonrail pada produknya.

(Baca Juga : Cermat Pilih Aplikasi Perbankan Digital Agar Tak Terjebak Perilaku Konsumtif )



‘’Pengurangan emisi karbon harus segera dilakukan dalam rangka transisi energi ke arah penggunaan energi lebih bersih,’’ujar Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan. Pemerintah Indonesia telah menerbitkan regulasi melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan No S 786/MENLHK-PPKL/SET/PKL.3/5/2020 yang mengatur penerapan standar emisi Euro IV pada kendaraan mesin diesel akan dimulai pada tahun 2022.

IAMI sebagai produsen kendaraan bermotor bermesin diesel menyatakan kesiapannya untuk menyongsong transisi menuju energi bersih itu. Dari sisi produk, Isuzu telah lebih dulu membawa teknologi commonrail di Indonesia sejak tahun 2011 pada truk Isuzu Giga. ’’Teknologi itu sudah ada di mesin Giga sejak 10 tahun lalu,’’ ujar General Manager Marketing IAMI, Attias Asril saat melakukan disusi virtual dengan Forum Wartawan Otomotif (Forwot) Indonesia.

(Baca Juga : Pabrik Orientasi Ekspor Beroperasi 100%, Pentolan Buruh: Sudah Divaksin Semua Belum? )

Selain Giga, pada 2018 Isuzu juga menanamkan teknologi ramah lingkunga pada truk Isuzu Elf NMR81. Teknologi Commonrail merupakan teknologi yang nantinya akan digunakan pada saat implemantasi kebijakan EURO IV pada April 2022.

Karena teknologi commonrail sudah dibawa sejak 2011, maka kesiapan dari aftersales juga sudah tidak diragukan lagi. Karena terbukti sudah melahirkan banyak sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni atau siap bersaing ketika aturan standar emisi Euro IV sudah diterapkan.

Saat ini, IAMI memiliki 139 unit Bengkel Isuzu Berjalan (BIB), 2.403 partshop, dan 45 Bengkel Mitra Isuzu (BMI). Attias mengatakan, IAMI juga sudah mengekspor produk Traga berstandar Euro4 sejak 2019 lalu untuk pasar Filipina.

Selain menghadirkan teknologi ramah lingkungan, IAMI juga fokus menghadirkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pengguna kendaraan, khususnya segmen komersial. Meskipun masih dalam suasana pandemi, segmen komersial menujukkan tren bertumbuh. “Segmen komersial itu cepat bangkit saat ekonomi pulih,” katanya.

Hal itu dibuktikan dengan penjualan ritel Isuzu selama periode Januari-Juli 2021 yang mencatat pertumbuhan hingga 53,1%.

Lonjakan penjualan itu berasal dari segmen pickup medium Isuzu Traga (6.224 unit), truk ringan Isuzu Elf (6.221 unit), dan truk medium Isuzu Giga (1.144 unit). Pertumbuhan penjualan itu, lebih besar dibandingkan dengan total penjualan segmen komersial dari semua merek. Pada semester I 2021 lalu, pasar kendaraan komersial hanya mengalami pertumbuhan 44,5%.
(dar)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More