Bertahan di Tengah Pandemi, Pengusaha Dituntut Kreatif untuk Survive

Sabtu, 30 Mei 2020 - 11:09 WIB
Karena sejak awal sudah siap untuk pemesanan secara online, maka ketika tidak bisa dine in dan mengandalkan pemesanan melalui ojek online , Rifky tidak kaget. Bahkan untuk stok dan secara teknis operasional pun selalu siap jika orderan dari ojek online tiba-tiba membludak.

Tantangan yang dihadapi saat kedai kopinya tidak lagi melayani dine in ialah sulitnya melihat trek keseharian karena setiap harinya berbeda. Saat masih bisa dine in, Rifky bisa tahu kenaikan dan penurunan penjualan harian. Kapan waktu kedai ramai dan kenal pelanggan yang setiap harinya datang karena beraktivitas di sekitar Tebet. (Baca juga: Pantai Sepi, Emak-Emak di Garut Ngamuk Buka Barikade Jalan)

“Dalam penjualan online tidak ada customer loyal. Sulit mengetahui siapa pelanggan loyal. Tidak dapat diprediksi kapan penjualan meningkat. Bisa hari ini banyak orderan, kemudian besok sangat sepi,” tandasnya.

Salah satu ikhtiar lagi untuk terus meningkatkan penjualan ialah ikut kampanye yang dibuat aplikasi ojek online. Seperti halnya GoFood yang memiliki gerakan Menu Traktir Driver . Selawaktu Coffee pun menjadi partisipan. Mereka menyediakan minuman seharga Rp15.000 yang nanti diberikan untuk driver.

Bagi Rifkyini sebagai ajang untuk berbagi kepada mitra yang selama ini membantu mengantarkan pesanan konsumen. “Selain itu menurut saya ini sebagai stimulan juga untuk bisnis ini. Berbuat kebaikan untuk mendapatkan kebaikan juga,” ungkapnya. (Ananda Nararya)
(ysw)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More